Mengapa Gas Air Mata di Kanjuruhan Sebabkan Banyak Korban Meninggal Dunia? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya

- 4 Oktober 2022, 11:20 WIB
ilustrasi gas air mata kepada manusia.
ilustrasi gas air mata kepada manusia. /bookingdokter.com

SEPUTARLAMPUNG.COM – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang membuat dunia tersentak. Ratusan nyawa melayang usai laga Arema vs Persebaya lantaran suporter membuat kerusuhan. Tembakan gas air mata akhirnya dilakukan karena kondisi sangat tak terkendali.

Seperti diketahui, aparat keamanan mengambil tindakan menembakkan gas air mata kea rah suporter yang turun ke lapangan di Kanjuruhan. Akibat semprotan inilah, para suporter berusaha menghidar dan keluar lapangan.

Hal tersebut membuat mereka berdesak-desakkan hingga ada yang terinjak-injak dan pingsan. Banyak juga yang kesulitan bernafas karena Stadion Kanjuruhan dipenuhi dengan gas air mata.

Lantas, apakah gas air mata itu? Mengapa ia bisa menyebabkan banyak orang meninggal dunia di Kanjuruhan? Simak bahaya dan cara mengatasinya jika Anda terkena gas air mata ini.

Baca Juga: Tidak Bisa Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan karena Sulit Unduh Aplikasi JMO? Berikut Solusi Mudahnya

Melansir laman hmjkimia.uin-malang.ac.id, gas air mata (CS) merupakan salah satu senjata kimia yang sering sekali digunakan untuk melawan musuh, menghadapi hewan berbahaya, atau pun melawan penjahat dalam keadaan berbahaya.

Gas air mata memiliki panjang hanya sekitar 10 cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa. Biasanyan gas air mata berbentuk seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar.

Setelah ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih dan jika manusia yang terkena asap ini secara langsung maka organ tubuh seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi.

Efek dari gas air mata ini berhubungan dengan konsentrasi senyawa dan durasi paparan. Jadi, konsentrasi yang tinggi dalam waktu singkat lebih berbahaya dari konsentrasi yang rendah dalam waktu yang lama.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: UIN Malang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x