Puluhan tahun lalu, tepung terigu merupakan produk langka dan mahal. Sehingga, banyak masyarakat dulu mengonsumsi tepung dari singkong dan umbi-umbian.
“Jadi zaman dulu, orang tua kita tetap makan tepung, tapi tepung dari umbi seperti singkong, ubi jalar, jagung, atau kentang,” ujarnya.
Zaidul Akbar menganjurkan masyarakat untuk mengganti tepung terigu dengan tepung yang lebih sehat.
Selain jenis tepung di atas, tepung sorgum juga salah satu tepung yang sehat untuk dikonsumsi.
Hal ini karena tepung terigu mengandung gluten. Sementara sebagian besar orang tidak cocok dengan gluten.
Gluten dapat menyebabkan berbagai penyakit, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Salah satunya ialah masalah reproduksi.
Bagi anak-anak, mengonsumsi gluten terlalu sering dapat membahayakan sistem pencernaan.
Lalu, apakah terigu tidak boleh dikonsumsi sama sekali?
Dari penjelasannya, Zaidul Akbar lebih menyarankan untuk mengganti terigu dengan tepung non-gluten.