Peneltian itu menemukan sebanyak 25 persen pasien merupakan morning chronotypes (tidur awal dan bangun pagi), sedangkan 23 persen merupakan evening chronotypes (tidur larut dan bangun siang).
Pasien dengan evening chronotypes ditemukan memiliki waktu sedenter (tidak aktif secara fisik) lebih lama hingga 28,7 menit per hari dibanding morning chronotypes.
Pemimpin studi Joseph Henson mengatakan, aktivitas fisik sangat penting untuk orang dengan diabetes.
Aktivitas fisik dapat membantu seseorang mengontrol berat badan dan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Untuk menurunkan kejadian dan keparahan diabetes melitus khususnya tipe 2, harus dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral hiperglikemik dan insulin.
Karena itu, sekali lagi, sebaiknya jangan begadang. Tidur merupakan kebutuhan, bukan suatu keadaan istirahat yang tidak bermanfaat. ***