Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini Sabtu 5 Desember 2020, Sebagian Daerah Hujan Disertai Petir
WHO juga mengimbau masyarakat untuk tidak memakai masker selama aktivitas fisik yang berat, dan tidak menggunakan masker dengan katup, dengan alasan melewati fungsi penyaringan masker.
Dalam pembaruan keempat tentang panduan masker selama pandemi yang terakhir pada Agustus 2020, WHO menyerukan penggunaan yang lebih luas dalam pengaturan perawatan kesehatan, terutama di daerah yang diganggu oleh kelompok infeksi atau penularan komunitas.
Dalam kasus seperti itu, WHO merekomendasikan penyamaran universal untuk semua orang (staf, pasien, pengunjung, penyedia layanan, dan lainnya) di dalam fasilitas kesehatan (termasuk tingkat perawatan primer, sekunder dan tersier atau perawatan rawat jalan dan fasilitas perawatan jangka panjang).
Pedoman WHO juga menyerukan penggunaan masker oleh pasien rawat inap ketika jarak fisik setidaknya satu meter tidak dapat dipertahankan atau ketika pasien berada di luar area perawatan mereka.
Baca Juga: Fenomena 'Neraka Bocor', Saat Neraka Mengadu pada Allah Lalu Menghembuskan Uapnya ke Bumi
Secara lebih umum, WHO terus menyarankan siapa pun yang diduga mengidap COVID-19 atau menunggu hasil tes untuk memakai masker medis saat berada di sekitar orang lain.
Pedoman WHO tentang face shield
Mengenai pelindung wajah atau face shield, WHO mengatakan bahwa alat ini hanya memberikan tingkat perlindungan mata dan tidak boleh dianggap setara dengan masker, dalam hal perlindungan terhadap tetesan pernapasan.
WHO mengatakan bahwa jika masker tidak tersedia, atau jika orang mengalami kesulitan memakai masker non-medis (misalnya orang dengan gangguan kognitif, pernapasan, atau pendengaran) maka face shield dapat dianggap sebagai alternatif.