Diprediksi Bisa Tulari Puluhan Ribu Orang dalam Sehari, Kenali Gejala Paparan Virus Covid-19 Subvarian XBB

11 November 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 subvarian XBB.* /Pixabay.com/PIRO4D/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir di Indonesia, meskipun Anda sudah melakukan vaksinasi, Anda tetap harus waspada.

Pasalnya, kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali naik cukup signifikan sejak awal November 2022.

Salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 disinyalir karena ditemukannya subvarian Omicron XBB yang tingkat penularannya cukup cepat dibandingkan varian Covid-19 lainnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahkan memprediksikan akan terjadi puncak gelombang kasus Covid-19 dengan varian Omicronn XBB pada Desember atau Januari 2023 mendatang.

Baca Juga: 5 Pesepakbola Hebat yang Dicoret dari Skuad Prancis untuk Piala Dunia 2022 Qatar, Nomor 4 dari MU!

Hal itu berdasarkan temuan kasus Omicron XBB yang terjadi di negara tetangga, Singapura.

Budi mengatakan, jika menilik penambahan kasus Covid-19 di Singapura, maka kemungkinan kasus Covid-19 di Indonesia bisa naik hingga 20.000 per hari saat puncaknya tiba.

“Kalau mengikuti pola Singapura harusnya dalam satu bulan ke depan ini akan naik mendekati 20.000 per hari,” ujar Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI.

Kendati demikian, Budi mengatakan kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh Omicron XBB tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Baca Juga: Segera Cek Aplikasi Pospay, Penyaluran BSU akan Berakhir 22 November 2022, Ini Cara Pencairan di Kantor Pos

Pasalnya, subvarian virus Covid-19 yang satu ini gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan varian Omicron BA.1 dan BA.2.

Sehingga, tidak menimbulkan dampak besar pada angka rawat inap dan kematian.

Sejumlah tenaga medis mengatakan bila kasus mutasi Covid-19 seperti XBB ini bukanlah hal yang baru lagi.

Ada pun isu Covid-19 kebal vaksin belum dapat dibuktikan secara pasti.

Lumrahnya virus corona yang bermutasi berevolusi dan menemukan cara baru untuk menembus antibodi kita.

"Kami melihat banyak varian baru yang menggunakan pendekatan serupa untuk bertahan hidup - mereka menemukan cara untuk menghindari cara kita mendapatkan kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya dengan perubahan pada protein lonjakan," ujarnya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Cosmopolitan.

Meski begitu tak perlu panik, figur otoritas lainnya telah menekankan bahwa tidak ada bukti bahwa XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah, ketika melihat Singapura sebagai studi kasusnya.

Baca Juga: Ini Sejarah Diperingatinya Hari Ayah Nasional pada 12 November, Lengkap Link Twibbon dengan Desain Terbaik

Sementara untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari Covid-19 XBB, Anda perlu mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan dari varian ini.

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Waspada Kasus Covid-19 XBB Diprediksi Naik 20 Ribu per Hari, Kenali Gejalanya sejak Dini", berikut gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi Covid-19 XBB.

- Batuk
- Dingin
- Demam tingkat rendah
- Sakit tenggorokan
- Pegal-pegal

Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes, gejalanya mungkin lebih parah.***(Alanna Arumsari Rachmadi/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler