Disunnahkan Tidur Lebih Cepat, Ternyata Ini Manfaatnya untuk Kesehatan: Ampuh Cegah Diabetes Melitus

27 Agustus 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi orang tidur. / PEXELS.com/ Andrea Piacquadio

SEPUTAR LAMPUNG - Salah satu anjuran Islam terkait tidur adalah menyegerakan tidur setelah sholat Isya.

Hikmah dari tuntunan ini adalah agar kita bisa bangun pagi, bisa sholat malam dan melakukan aktivitas lain di pagi hari yang penuh dengan keberkahan.

Rupanya, anjuran untuk menyegerakan tidur ini tidak hanya memiliki sejumlah kebaikan dalam hal ibadah dan rizki namun juga kesehatan.

Salah satunya, tidur lebih cepat bisa membantu mencegah penyakit Diabetes melitus (DM).

Baca Juga: Bahaya Terlalu Sering Makan Bakso dan Mie Ayam, dr Zaidul Akbar: Bisa Sebabkan Nutri Epigenomics, Apakah Itu?

Diabetes melitus kini menjadi salah satu penyakit silent killer yang banyak menghantui masyarakat.

Selain karena faktor genetis, pola hidup seseorang juga sangat berpengaruh yang membuatnya bisa mengidap penyakit ini.

Pola hidup yang bisa memicu diabetes tidak hanya yang terkait dengan makanan, namun juga pola tidur.

Bagi mereka yang sudah terkena atau ingin menghindarkan diri dari penyakit diabetes, baiknya mulai disiplin soal tidur. Jangan sering begadang.

Baca Juga: Hindari Tidur di 5 Waktu Ini! Ada Bahaya Kesehatan yang Mengintai, Ini Penjelasan Medisnya

Tidur lebih awal dari segi kesehatan ternyata memiliki banyak manfaat. Salah satunya bisa mencegah penyakit diabetes melitus (DM).

Manfaat ini antara lain terungkap melalui hasil studi yang dilakukan oleh University of Leicester dan University of South Australia.

Dilansir dari laman Klikhijau, studi tersebut menemukan jika pasien yang tidur lebih awal memiliki kondisi fisik yang lebih baik.

Berbanding terbalik dengan orang yang kurang tidur yang bisa membawa risiko kesehatan lebih buruk.

Baca Juga: Terkini, PIP Cair Hanya ke 9 Kriteria Siswa Ini, Kapan Pencairan September 2021? Cek Besaran Dana PIP di Sini

Kajian ini sekaligus menekankan kembali pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas. 

Tidur yang baik akan membantu tubuh membentuk sel-sel tubuh yang baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak (natural healing mechanism), memberi waktu organ tubuh untuk beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.

Selain itu, hasil studi oleh University of Leicester dan University of South Australia juga menemukan setidaknya membuka gerbang pemahanan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus, khususnya tipe-2.

Mereka memeriksa sebanyak 635 pasien dengan diabetes tipe 2. Para peneliti mengamati kebiasaan harian pada pasien seperti tidur, waktu istirahat, dan aktivitas fisik.

Peneltian itu menemukan sebanyak 25 persen pasien merupakan morning chronotypes (tidur awal dan bangun pagi), sedangkan 23 persen merupakan evening chronotypes (tidur larut dan bangun siang).

Baca Juga: Profil Teuku Ryan, Sosok yang Dikabarkan akan Melamar Ria Ricis pada September 2021, Bakal Segera Menikah?

Pasien dengan evening chronotypes ditemukan memiliki waktu sedenter (tidak aktif secara fisik) lebih lama hingga 28,7 menit per hari dibanding morning chronotypes.

Pemimpin studi Joseph Henson mengatakan, aktivitas fisik sangat penting untuk orang dengan diabetes.

Aktivitas fisik dapat membantu seseorang mengontrol berat badan dan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung.

Untuk menurunkan kejadian dan keparahan diabetes melitus khususnya tipe 2, harus dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral hiperglikemik dan insulin.

Karena itu, sekali lagi, sebaiknya jangan begadang. Tidur merupakan kebutuhan, bukan suatu keadaan istirahat yang tidak bermanfaat. *** 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler