Waspada! Jika Waktu Tidur Anda Terlalu 'Panjang', Bisa Jadi Anda Terkena Dampak Berbagai Penyakit Ini

13 Maret 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi tidur. Tidur di lantai ternyata memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan tulang . /Pexels/Andrea piacquadio

SEPUTAR LAMPUNG - Tidur merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia jika sudah merasa lelah atau matanya mulai mengantuk.

Tidur merupakan waktu istirahat yang memang dibutuhkan oleh tubuh.

Pasalnya, saat terlelap otak akan membersihkan 'racun' yang mungkin terbentuk ketika Anda bekerja atau menggunakan otak seharian.

Baca Juga: Update Info Lampung Sabtu, 13 Maret 2021: Vaksinasi Covid-19 untuk Tokoh Agama dan Persiapan Mudik Lebaran

Baca Juga: Pekerja Musti Tahu, Ini 5 Cara Jitu Menyeimbangkan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Tidur juga bisa membuat badan yang lelah menjadi lebih membaik agar siap menjalankan aktivitas keesokan harinya.

Biasanya kekurangan tidur dianggap berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Hal-hal yang ditimbulkan dari kurang tidur misalnya imun tubuh melemah, mood yang tidak baik, dan menambah risiko penyakit jantung dan diabetes.

Baca Juga: Mulai Merasa Lelah? Berikut 5 Cara Atasi Beban Kerja yang Berlebihan, Salah Satunya Jangan Takut Berkata Tidak

Baca Juga: Kaum Rebahan Wajib Simak! 8 Manfaat Fisiologis jika Berolahraga dengan Teratur, Nomor 2 Jarang Disadari

Jika kekurangan tidur menimbulkan banyak masalah, lalu bagaimana dengan tidur yang terlalu lama?

Orang dewasa yang sehat umumnya memerlukan waktu tidur selama 7 hingga 9 jam per malam, seperti dilansir dari Huffpost.

Jade Wu, seorang pakar psikologi dari Duke University School of Medicine mengatakan jika perubahan waktu tidur akan terjadi seumur hidup.

Baca Juga: Karyawan Baru Segera Praktik! Ini 4 Trik Jitu Agar Skill Cepat Berkembang di Perusahaan, Salah Satunya Target!

Baca Juga: Karyawan Baru Segera Praktik! Ini 4 Trik Jitu Agar Skill Cepat Berkembang di Perusahaan, Salah Satunya Target!

Waktu tidur yang diperlukan oleh bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lansia berbeda-beda.

Namun menurut pakar tidur dari American Academy of Sleep Medicine, beberapa orang mungkin malah membutuhkan lebih dari 9 jam setiap malamnya.

Tidur terlalu lama sering dikaitkan dengan beberapa penyakit, namun masih belum jelas apakah penyakit itu muncul karena tidur terlalu lama atau tidur terlalu lama adalah dampak dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Membuat Publik Penasaran, Ternyata Ini Alasan Mengapa Indomaret dan Alfamart Sering Berdekatan

Baca Juga: Tayang Malam Ini, Bocoran The Penthouse 2 Episode 8: Na Ae Gyo Muncul, Joo Dan Tae Perlahan Hancur?

"Aku rasa pilihan yang kedua adalah yang sebenarnya terjadi, karena sudah jelas jika kondisi neuropsikiatri seperti depresi menyebabkan kantuk berlebih di siang hari," kata Wu.

Pakar lain dari Harvard juga setuju jika tidur berlebih adalah gejala, bukan penyebab suatu penyakit.

Selama ini terlalu banyak tidur sering dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti stroke, obesitas, depresi, diabetes, penyakit jantung, dan dementia.

Baca Juga: Selain Meningkatkan Imunitas, Ini 6 Manfaat Lain dari Rutin Olah Raga, Salah Satunya Bantu Jaga Berat Badan

Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 7 Malam Ini: Song Joong Ki Jadi Saksi Kasus Kimia Babel, Jeon Yeo Bin Justru Ditahan!

Lalu apakah tidur selama 9 hingga 10 jam bisa disebut tidur berlebihan? Tidak juga.

Jika Anda tidur selama 9 atau 10 jam dan merasa segar ketika bangun maka waktu tidur Anda masih tergolong wajar.

Mungkin saat itu Anda memang sedang kekurangan tidur dan tidur lebih lama akan menyembuhkannya.

Baca Juga: Tak Peduli dengan Tuduhan Meghan Markle, Kate Middleton Justru Diam-Diam Bersiap untuk Sandang Gelar Baru!

Yang perlu diwaspadai adalah jika Anda tidur lebih dari 9 jam dan bangun dalam keadaan lelah.

Menurut Raj Dasgupta, profesor dari University of California, jika kuantitas tidur bukan masalahnya, maka kualitas tidurnya yang menjadi masalah.

Dilansir dari Kabar Besuki dalam artikel "Hati-Hati Jika Terlalu Sering Tidur Kelamaan, Bisa Jadi Anda Sedang Menderita Penyakit Ini", kualitas tidur yang buruk berarti seseorang tidak mencapai tahap tidur lelap atau REM.

Baca Juga: Daftar Lengkap Museum di Indonesia dan Aturan Keselamatan 2021: Materi Tema 8 Kelas 2 Halaman 188 189 190 191

Dimana keadaan tidur lelap itu akan memulihkan otak dan tubuh sehingga ketika bangun keesokan pagi tubuh dan pikiran akan terasa segar.

Kualitas tidur yang buruk juga dapat disebabkan beberapa faktor seperti stres, suasana hati yang tidak bagus, dan rasa bosan.

Jika Anda ingin memperbaiki hal ini ada baiknya konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Waspada! Ternyata 6 Makanan dan Minuman Ini Dilarang untuk Dikomsumsi Usai Minum Obat, Salah Satunya Susu

Wu juga menyarankan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, aktif secara fisik dan pergi keluar untuk bersenang-senang agar pikiran tidak terlalu stres.***(Rianti Setyarini/Kabar Besuki)

 

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Kabar Besuki

Tags

Terkini

Terpopuler