Studi Terbaru: Jangan Biarkan Kaca Mobil Tertutup, Bisa Perparah Penyebaran Covid-19!

2 Januari 2021, 08:59 WIB
Ilustrasi mengendarai mobil dengan kaca tertutup.. /Pixabay/Cock-Robin/

SEPUTAR LAMPUNG - Berkendara dengan mobil kadang menjadi aktivitas yang tak bisa dihindari di masa pandemi.

Di tengah penyebaran virus corona yang masih marajalela, aktivitas yang satu ini perlu mendapat perhatian yang seksama agar tak menjadi media penularan baru.

Terlebih di tengah maraknya pasien Covid-19 yang tanpa gejala. Virus bisa saja menyebar dengan sangat masif tanpa kita menyadarinya.

Terkait dengan potensi penyebaran virus corona dalam mobil dengan kaca yang tertutup, Brown University di Rhode Island, Amerika Serikat, akhir tahun lalu mengeluarkan hasil studi terbaru mereka.

Baca Juga: Prediksi Penting di Tahun 2021, Michael Gale: Peran Korporasi Makin Kompleks hingga Fitness Virtual

Studi tersebut menjelaskan bagaimana aliran angin (airflow) bisa berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 di dalam mobil.

Dari hasil studi terbaru tersebut, ditemukan fakta bahwa mobil dengan kaca yang tertutup bisa memperparah penyebaran Covid-19 yang berada di dalam kendaraan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Science Daily, kabin mobil dengan kaca tertutup ternyata bisa sangat berbahaya apalagi jika ada orang tanpa gejala (OTG) di dalam mobil tersebut.

Pengujian studi ini dilakukan melalui uji komputer yang menggunakan model Toyota Prius sebagai bidang uji cobanya.

Dalam simulasi komputer, para peneliti memberikan efek adanya aliran angin dengan kecepatan 50 mil/jam di bagian dalam mobil.

Baca Juga: Siap-Siap Cuan! Ini 22 Daftar Tanaman Hias yang Harganya Diprediksi 'Meroket' Pada 2021

Hasilnya cukup mengejutkan.

Ternyata mobil dengan kaca yang terbuka membuat aerosol (partikel kecil yang bisa berupa virus) di udara terurai dan terbuang dari dalam mobil.

Dibukanya kaca mobil secara dramatis menciptakan pengurangan konsentrasi partikel di udara yang bisa berupa virus pembawa Covid-19.

Sedangkan jika kaca mobil ditutup, partikel aerosol akan berkumpul dalam mobil.

Jika partikel tersebut berupa virus Covid-19, maka akan mudah terjadinya penyebaran pandemi dalam satu mobil tersebut.

Baca Juga: Cegah Bansos Dipakai untuk Beli Rokok, Kemensos Siapkan Alat untuk Pantau Pembelanjaan Dana BLT

"Mengemudi dengan kaca mobil tertutup ataupun AC yang menyala atau situasi panas adalah skenario terburuk berdasarkan simulasi komputer yang kami buat.”

"Sedangkan skenario terbaik yang bisa terjadi ialah dengan membiarkan satu atau dua jendela mobil terbuka. Lebih bagus lagi jika keempatnya dibiarkan terbuka," tutur salah satu peneliti, Asimanshu Das.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Studi Terbaru: Menutup Kaca Mobil Bisa Memperparah Penyebaran Covid-19!".

Perlu dicatat, jika dalam kondisi kaca terbuka, penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir jika mobil melaju dalam kecepatan sedang.

Sedangkan jika berada dalam kondisi macet, udara luar yang membawa Covid-19 bisa saja masuk ke dalam mobil dan menularkan orang-orang yang berada di dalamnya.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler