Sesuai dengan nama lokasinya, bendungan yang dibangun sejak tahun 1994 ini, dikenal dengan nama Bendungan Batutegi.
Pembangunan Bendungan Batutegi menelan biaya hingga Rp920 miliar yang berasal dari APBN pusat dan diresmikan pada 8 Maret 2004 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Fungsi Bendungan Batutegi
Bendungan Batutegi merupakan bendungan alternatif bagi irigasi Way Sekampung dan memenuhi kebutuhan air irigasi ke Bendung Argoguruh.
Selain itu, Bendungan Batutegi juga memiliki sejumlah fungsi, di antaranya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas hingga 125,2 gigawatt per tahun
Serta menjadi penyedia bahan baku air bersih untuk Kota Bandar Lampung, Metro, dan Branti, Kabupaten Lampung Selatan, sekaligus untuk pengendalian banjir, perikanan, hingga wisata.
Wisata Bendungan Batutegi
Bendungan Batutegi juga memiliki daya tarik wisata bagi masyarakat lokal maupun luar. Oleh karena itu, bendungan ini menjadi salah satu destinasi wisata populer yang ada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Di kawasan Bendungan Batutegi, terdapat sebuah jembatan besar yang membentang dan menyajikan hamparan hutan yang melingkari perbukitan serta pemandangan ngarai yang membelah bukit.
Di puncak bendungan, juga berdiri sebuah tugu peringatan bernama ‘Monumen 13’ untuk mengenang 13 korban jiwa saat pembangunan bendungan tersebut.