SEPUTARLAMPUNG.COM – Presiden Joko Widodo kerap mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dalam upacara kenegaraan.
Pada kesempatan kali ini, Presiden Jokowi memilih untuk mengenakan pakaian adat pepadun dari provinsi Lampung saat Upacara Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia.
Menurut Jokowi, Indonesia memiliki kekayaan adat budaya yang sangat tinggi, termasuk dalam hal pakaian adat.
“Saya pernah mengenakan busana adat Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Sasak, Bali, Bugis dll. Kita sungguh kaya akan budaya,” ungkap presiden Jokowi dilansir dari Twitter @jokowi.
“Pada Upacara Peringatan Detik-detik Proklamsi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, tahun ini saya mengenakan pakaian adat Pepadun dari Lampung,” lanjutnya.
Pakaian adat yang dipakai Presiden terdiri atas baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang berwarna putih juga.
Tak lupa dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas lampung yang dipakai Jokowi menutup celana dari pinggang hingga lutut.
Penampilan Presiden Jokowi dilengkapi dengan kain selendang, ikat pinggang, dan penutup kepala yang semuanya berwarna senada merah.
Tak hanya Presiden Jokowi saja namun Ibu negara Iriana tampak anggun mengenakan busana nasional berwarna gading dilengkapi kain songket.
Penampilan sederhana ibu Iriana tampak dilengkapi dengan Jilbab berwarna sederhana.
Untuk itu mari kita mengenal lebih jauh mengenai pakaian adat pepadun dari Lampung yang dikenakan Presiden Jokowi saat upacara kemerdekaan RI.
Pakaian adat Lampung suku Pepadun yang mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung, biasanya dikenakan pengantin untuk prosesi pernikahan.
Pakaian adat pria berupa baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang hitam.
Di luarnya, dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Sarung ini dipakai menutup celana dari pinggang hingga lutut.
Kemudian, di bagin luar sarung, diikat sesapuran atau sehelai kain putih dengan rumbai tinggi. Bagian bahu dilingkari dengan selendang bujur sangkat atau khikat akhir.
Sama halnya dengan busana pengantin pria, pakaian adat Lampung untuk pengantin wanita memiliki ciri khas berwarna putih dan emas, serta bentuknya seperti kebaya yang ramping membalut badan.
Bagian bawah, dililitkan kain tapis dengan motif khusus yang terbuat dari benang emas dan perak.
Keistimewaan busana pengantin wanita terletak pada aksesoris pelengkapnya, seperti siger atau mahkota, gelang, kalung, cincing dan hiasan pada pinggang.***