Dibangun Pakai Dana Desa, Kantor Desa Megah di Lampung Utara Dikritisi Ketua DPD RI

23 November 2020, 09:15 WIB
Ketua DPD RI kritik penggunaan dana desa untuk bangun kantor desa seperti istana. /Dok. DPD RI

SEPUTAR LAMPUNG – Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti merespon kabar viral dibangunnya Kantor Desa di Lampung, Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara yang menjadi perbincangan masyarakat karena kemegahannya bak Istana Merdeka.

Megahnya Kantor Desa ini diketahui dibangun dengan menggunakan dana desa. Bangunannya seperti miniatur Istana Merdeka, Kantor Presiden RI di Jakarta.

La Nyalla pun mengkritik dibangunnya Kantor Desa Cempaka tersebut dengan sangat keras, pedas dan menohok.

Baca Juga: Kehidupan Arya Saloka Sebelum Jadi Artis, Anak Kos Banget: Kurus karena Sering Makan Mie Rebus!

Pasalnya pembangunan kantor desa yang tak sesuai fungsinya tersebut menggunakan anggaran dana desa yang seharusnya lebih tepat untuk kepentingan masyarakat.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Viral Kantor Desa bak Istana Dibangun Pakai Dana Desa, Ketua DPD RI Beri Kritikan

“Dana desa tidak sepantasnya untuk membangun kantor desa supaya terlihat megah,” ujar La Nyalla, Sabtu 21 November 2020, sesaat sebelum meninggalkan Sultra di Bandara Haluoleo, Kendari untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.

Kantor Desa yang baru jadi itu seperti versi kecil Istana Merdeka, tempat Presiden berkantor. Di Kantor Desa Cempaka, terlihat pilar-pilar tinggi megah yang mencolok.

Baca Juga: Mayoritas UMK 2021 di Jawa Timur Naik, Ini Rinciannya

Bangunannya pun sama seperti di Istana Merdeka, terlihat lambang Garuda Pancasila tepat di tengah atap gedung.

Potret kantor desa tersebut viral dan menjadi perbincangan msayarakat usai dipamerkan oleh jajaran perangkat desa melalui media sosial.

Pembangunan kantor desa mewah itu menghabiskan biaya hampir Rp400 juta dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2020.

La Nyalla mengingatkan, dana desa seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi warga.

Baca Juga: Habib Rizieq Bikin Karni Ilyas dan Deddy Corbuzier Ciut, Tak Berani Undang HRS: Kapolda Saja Dicopot

Menurutnya, kantor desa kurang memiliki manfaat bagi masyarakat secara umum.

“Peruntukan dana desa fokusnya untuk pembangunan infrastruktur yang bisa menstimulasi ekonomi desa. Kantor desa itu kan yang pakai cuma kepala desa dan perangkatnya. Tak ada gunanya bagi warga,” kata La Nyalla.

Senator asal Dapil Jawa Timur itu menegaskan, perangkat desa harus paham betul soal penggunaan dana desa.

La Nyalla mempertanyakan apa fungsi membangun kantor desa yang megah hingga mengeluarkan dana besar.

Baca Juga: Cetak Rekor Fenomenal, Ini 10 Sinetron Paling Legendaris di Indonesia, Ikatan Cinta di Nomor Tujuh

“Dana desa harus digunakan untuk peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa,” sambung La Nyalla.

La Nyalla pun meminta Pemda untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa.

Ia berharap, pembangunan kantor desa menggunakan dana desa ini tak kembali terulang.

“Senator juga harus ikut mengawasi. Jangan kebobolan seperti di Desa Cempaka yang ingin punya kantor seperti Istana malah banyak menghabiskan uang yang seharusnya untuk rakyat,” tandas La Nyalla.*** (Info PR/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler