Menyibak Fenomena Lintang Kemukus si 'Fireball' Menurut Astrophile dan Legenda Keris Majapahit

- 12 Oktober 2020, 08:45 WIB
ILUSTRASI meteor.*
ILUSTRASI meteor.* /PIXABAY/

Kisah tersebut memang termasuk kategori legenda atau mitos. Namun entah hanya karena kebetulan atau memang ada kebenaran di dalam cerita tersebut, perpecahan di dalam kerajaan Majapahit tidak pernah terjembatani.

Perpecahan ini, tentunya dengan kontribusi berbagai faktor lain dalam kondisi politik dan kemasyarakatan kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan di sekitarnya pada masa itu, akhirnya menjadi sebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Semuanya kami serahkan kembali kepada para pembaca.

Baca Juga: Kabar Baik, Pemerintah Pastikan Kartu Prakerja Ada Lagi! Persiapkan Diri Anda, Simak Persyaratannya

Komet: Fakta Sains

Sebagai pembuka, mari kita bahas secara singkat mengenai komet dari sudut pandang ilmiah. Kata komet berasal dari bahasa Latin cometa atau cometes, suatu istilah yang ternyata diturunkan dari bahasa Yunani.

Arti kata cometa atau cometes adalah “berambut panjang”. “Rambut panjang” dalam penamaan ini merujuk pada “ekor” atau cahaya terang memanjang yang terlihat dari Bumi ketika komet melintas.

Secara sederhana, komet adalah suatu benda langit yang berukuran kecil yang juga mengelilingi Matahari. Nukleus atau inti dari komet terdiri dari batu keras, debu, es (es air, H2O), dan gas-gas beku seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), metan (CH4) dan ammonia (NH3).

Ketika komet berada dalam posisi terjauh dari Matahari (aphelion) komet tak ubahnya sebuah batu berlapis es dan gas beku biasa. Komet tidak memiliki cahayanya sendiri, dan bahkan tidak berekor sebagaimana ketika komet mendekati Matahari dan melintasi Bumi. Karena ukurannya yang kecil, komet dalam kondisi seperti ini sulit untuk diamati dari Bumi.

Baca Juga: 250 Juta Sampai 1 Miliar Burung Mati Setiap Tahunnya karena Masalah 'Sepele' Ini, Masyarakat Resah!

Namun ketika komet mendekati Matahari (perihelion) temperatur permukaan komet akan meningkat seiring dengan meningkatnya energi panas matahari yang diterima oleh komet.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah