Apa itu Cancel Culture? Istilah yang Trending Usai Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Ternyata Ini Maksudnya

- 15 Oktober 2022, 16:00 WIB
Istilah cancel culture ramai diperbincangkan publik setelah Lesty Kejora resmi mencabut laporan KDRT yang dilakukan oleh Rizky Billar.
Istilah cancel culture ramai diperbincangkan publik setelah Lesty Kejora resmi mencabut laporan KDRT yang dilakukan oleh Rizky Billar. //PMJ NEWS

Lantas apa arti cancel culture? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Daftar Plat Kode P di Wilayah Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Berapa Kode Huruf Belakangnya?

Fenomena cancel culture sudah muncul sejak 2014, tetapi baru akrab di telinga masyarakat Indonesia pada tahun 2019.

Cancel culture adalah tindakan boikot massal atau budaya penolakan. Biasanya seseorang, selebriti misalnya telah bertindak, berbicara, atau berbagi pendapat yang meragukan. Orang tersebut kemudian “dicancel” atau diboikot oleh banyak orang.

Awalnya, gerakan ini disampaikan oleh orang berkulit hitam dan bertujuan untuk menyuarakan diskriminasi yang mereka alami di tempat mereka kerja.

Namun, seiring berjalannya waktu, cancel culture mulai mengarah pada hal yang lebih bersifat negatif.

Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Gratis Hari Pangan Sedunia dengan Desain Terbaru, Pasang di Media Sosial IG, WA, FB

Sebagai contoh seorang public figur apabila terkuak kejelekannya, maka ia akan menjadi bahan ejekan netizen dan kemudian dilampiaskan melalui ajakan untuk memboikot orang tersebut. Pada akhirnya korban akan tersudutkan.

Korban cancel culture didominasi oleh orang-orang yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas seperti public figur, selebriti, maupun petinggi negara. Hal ini karena mereka menjadi sorotan publik.

Biasanya ajakan cancel culture akan muncul dari masyarakat setelah mereka merasa kecewa atas sebuah tindakan seperti yang dilakukan oleh pelaku kekerasan termasuk KDRT.***(Kurota Aini)

Halaman:

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah