Fenomena 'Neraka Bocor' Mengancam Bumi, PBB Ingatkan Dunia Akan Datangnya Bencana Besar Baru

- 15 Januari 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi suhu panas.
Ilustrasi suhu panas. /Pixabay/Caniceus

SEPUTAR LAMPUNG - Vaksinasi di berbagai negara termasuk Indonesia memberi secercah harapan pandemi Covid-19 akan segera berlalu.

Namun nampaknya, kita tak bisa langsung bisa bernafas lega. Bumi yang sudah cukup renta, mulai sakit-sakitan.

Dari wabah penyakit, persoalan baru yang akan dihadapi umat manusia adalah tidak jauh dari soal iklim dan lingkungan.

Terkait dengan ancaman bencana baru ini, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingati dunia akan adanya katastrofe baru yang mungkin muncul.

Baca Juga: Nekad! Plant Lovers Ini Rela Tukar Rumah Seharga Rp500 Juta dengan Tanaman Hias, Segitu Cintanya?

Katastrofe ini muncul karena adanya peningkatan suhu bumi yang sangat tinggi selama tahun 2020 lalu.

Dikatakan oleh PBB, suhu di bumi ini akan menjadi sangat panas pada abad ini, dan diketahui tidak pernah terjadi sebelumnya. Seperti sering diistilahkan masyarakat sebagai 'neraka bocor'.

Dikutip dari Aljazeera, suhu bumi pada 2020 lalu mengalahkan angka suhu pada 2016 sebagai tahun terpanas yang pernah ada.

Hal tersebut disampaikan oleh lembaga World Meteorlogical Organization (WMO) yang bekerja di bawah PBB.

Baca Juga: Terbukti Korupsi, Park Geun Hye, Eks Presiden Korea Selatan Divonis 20 Tahun Penjara

Panas ini akan muncul disebabkan adanya konsentrasi karbon dioksida yang tertahan di atmosfer.

Hal tersebut tidak dikurangi oleh dampak berkurangnya gas emisi bahan bakar fossil selama masa pandemi Covid-19.

"Konsentrasi karbon dioksida yang berada di atmosfer sudah masuk ke dalam tahap berbahaya," kata WTO dalam keterangannya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan laju perubahan iklim yang tak henti-hentinya bisa 'menghancurkan kehidupan', dan mengklaim bahwa 2011 hingga 2020 adalah dekade terhangat dalam sejarah.

Baca Juga: Perhatikan! Ini 15 Golongan yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Ibu Hamil Mundur Dulu

"Kita sedang menuju 'bencana' kenaikan suhu 3-5 (derajat celsius) abad ini. Berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21. Itu harus jadi prioritas utama," kata Guterres.

Laporan WMO mencakup data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Kantor Meteorologi Inggris.

Keduanya menempatkan 2020 sebagai tahun terpanas. Bahkan badai La Nina yang terjadi beberapa waktu lalu pun gagal menjinakkan suhu secara global.

WMO mengatakan, badai La Nina dari siklus suhu permukaan Samudra Pasifik hanya bisa menahan panas bumi di akhir tahun 2020 saja.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Dunia Hadapi Bencana Besar Baru, PBB Peringatkan Suhu Bumi akan Sangat Panas".

Dikatakan bahwa suhu global rata-rata pada tahun 2020 lalu mencapai sekitar 14,9 derajat celsius. Sebagai catatan sendiri, sebelumnya PBB menyatakan bahwa tahun 2016 menjadi tahun terpanas di muka bumi.

Pada saat itu, rekor suhu terpanas mencapai angka 53,9 persen di Basra, Irak.

Sebelum 2016, ada 2010, 2013, 2014, 2015 yang diklaim oleh PBB sebagai lima suhu paling panas di dunia.***( Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x