Apa itu Cancel Culture? Istilah yang Trending Usai Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Ternyata Ini Maksudnya

15 Oktober 2022, 16:00 WIB
Istilah cancel culture ramai diperbincangkan publik setelah Lesty Kejora resmi mencabut laporan KDRT yang dilakukan oleh Rizky Billar. //PMJ NEWS

SEPUTARLAMPUNG.COM - Istilah Cancel Culture ramai diperbincangkan publik setelah Lesti Kejora resmi mencabut laporan KDRT yang dilakukan oleh Rizky Billar.

Kisruh rumah tangga yang dialami oleh pasangan Lesty Kejora dan Rizky Billar kini memilih jalan damai.

Seketika Lesti Kejora ramai dibicarakan oleh netizen di berbagai media sosial.

Diketahui sebelumnya banyak netizen yang mengacungi jempol kepada Lesty Kejora yang berani ambil tindakan untuk melaporkan suaminya Rizky Billar yang melakukan KDRT kepada Polisi.

Baca Juga: Apa Beda Orang Pintar dan Orang Cerdas? Sering Dikira Sama Ternyata Beda, Berikut Penjelasannya

Seakan berbalik, banyak netizen yang dibuat bingung dan kecewa yang akhirnya melontarkan kritik dan hujatan kepada Lesty Kejora usai ia mencabut laporan tersebut.

Netizen yang mengikuti kejadian dari awal hingga saat ini merasa di-prank oleh Lesty Kejora.
“Menurutku, ini ‘pranknya’ lebih dahsyat dari pranknya si Baim Paulo” tulis akun @mas_vendhie pada akun Instagram @antaranews.

Warganet memberikan komentar perihal cancel culture kepada Lesty Kejora pada postingan di berbagai media sosial.

“Kalian setuju gak orang macam leslar sama baim-paula mending kena cancel culture? Aku ngerasa terlalu banyak public figure yg nyebelin di Indonesia. Gak usah kasih panggung buat orang macam mereka.” tulis akun @tanyakanrl di Twitter.

Lantas apa arti cancel culture? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Daftar Plat Kode P di Wilayah Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Berapa Kode Huruf Belakangnya?

Fenomena cancel culture sudah muncul sejak 2014, tetapi baru akrab di telinga masyarakat Indonesia pada tahun 2019.

Cancel culture adalah tindakan boikot massal atau budaya penolakan. Biasanya seseorang, selebriti misalnya telah bertindak, berbicara, atau berbagi pendapat yang meragukan. Orang tersebut kemudian “dicancel” atau diboikot oleh banyak orang.

Awalnya, gerakan ini disampaikan oleh orang berkulit hitam dan bertujuan untuk menyuarakan diskriminasi yang mereka alami di tempat mereka kerja.

Namun, seiring berjalannya waktu, cancel culture mulai mengarah pada hal yang lebih bersifat negatif.

Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Gratis Hari Pangan Sedunia dengan Desain Terbaru, Pasang di Media Sosial IG, WA, FB

Sebagai contoh seorang public figur apabila terkuak kejelekannya, maka ia akan menjadi bahan ejekan netizen dan kemudian dilampiaskan melalui ajakan untuk memboikot orang tersebut. Pada akhirnya korban akan tersudutkan.

Korban cancel culture didominasi oleh orang-orang yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas seperti public figur, selebriti, maupun petinggi negara. Hal ini karena mereka menjadi sorotan publik.

Biasanya ajakan cancel culture akan muncul dari masyarakat setelah mereka merasa kecewa atas sebuah tindakan seperti yang dilakukan oleh pelaku kekerasan termasuk KDRT.***(Kurota Aini)

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler