SEPUTARLAMPUNG.COM - Choe Son Hui, perempuan pertama Korea Utara yang berhasil menduduki jabatan Menteri Luar Negeri di Negeri Para Petapa ternyata pernah jadi negosiator nuklir untuk Amerika Serikat (AS).
Perempuan berusia 57 tahun tersebut baru-baru ini ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri oleh pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Choe Son Hui sebelumnya dikenal sebagai negosiator nuklir untuk Korea Utara.
Dia sempat menjadi utusan Korea Utara ke AS untuk melakukan negosiasi nuklir yang seharusnya dilakukan oleh wakil menteri luar negeri Hermit Kingdom.
Baca Juga: Profil dan Biodata Erina Gudono, Wanita yang Dikabarkan Sedang Dekat dengan Kaesang Pangarep
Diketahui, Choe terpilih sebagai menteri luar negeri Korea Utara setelah AS mengancam pemberian sanksi PBB jika negara itu melanjutkan uji coba nuklir ketujuh.
Menurut laporan KCNA, Kim Jong Un menekankan sumpah untuk menggunakan kekuatan sebagai alat memperjuangkan kedaulatan negaranya.
"Hak untuk membela diri adalah masalah membela kedaulatan, menjelaskan sekali lagi prinsip pertempuran tak berubah-ubah Partai kekuasaan untuk kekuasaan dan kontes langsung," ujar Kim menegaskan, dikutipdari Independent.
Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Menteri Luar Negeri Wanita Pertama di Korea Utara Ternyata Pernah Jadi Negosiator Nuklir untuk AS", Korea Utara, bukan kali pertama mengabaikan seruan AS tentang uji coba nuklir yang berujung penambahan sanksi.
Ini sudah menjadi kesekian kali untuk Korea Utara melangkah terus terkait uji coba nuklir.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Korea Selatan dan Menteri Pertahanan AS telah kompak mengutuk kegiatan militer Korea Utara yang bertujuan untuk uji coba nuklir.
Disebutkan pula, bahwa Korea Selatan dan AS tidak akan menerima tindakan uji coba nuklir itu.
Untuk menjadi peringatan pada Korea Utara, Korea Selatan dan AS akan memperluas skala latihan gabungan yang disepakati.
Bahkan, Menhan Austin menekankan komitmen AS untuk melindungi Korea Selatan dari uji coba nuklir Korea Utara itu.***(Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat)