Terbaru, kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar menyampaikan pada Rabu, 17 Maret 2021 waktu setempat warga Myanmar yang tewas telah mencapai lebih dari 200 orang sejak kudeta militer 1 Februari lalu.
Data Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebutkan hingga Selasa malam, 202 orang telah tewas dengan tambahan 2 orang tewas dari data sehari sebelumnya.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Krisis Politik Kian Memanas, LSM Myanmar Catat 2.181 Orang Ditangkap Sejak Kudeta", korban lebih lanjut akan ditambahkan saat dikonfirmasi.
Selanjutnya hingga 16 Maret, AAPP melaporkan total 2.181 orang telah ditangkap, didakwa atau dihukum sehubungan dengan percobaan kudeta militer pada 1 Februari.
"Tahanan belum diizinkan untuk bertemu dengan kerabat dan perwakilan hukum mereka, tidak ada yang tahu di mana, karena begitu banyak orang ditahan," kata AAPP dalam pernyataannya.
AAPP juga melaporkan militer melakukan penggerebekan dan menembakkan senjata ke jalan di kota Dawbon dan Dagon Myothit, wilayah Yangon.