SEPUTAR LAMPUNG - Kondisi Negeri Seribu Pagoda masih memprihatinkan karena terjadinya Kudeta Militer yang tak kunjung usai.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Myanmar baru-baru ini mengabarkan bahwa sudah ratusan nyawa hilang sejak Kudeta Militer dilakukan pada awal bulan Februari 2021.
Seperti diketahui, Militer Myanmar melakukan 'kudeta' dengan menahan Aung San Suu Kyi, Presiden Terpilih melalui demokrasi tersebut pada Pemilu 2020 pada 1 Februari 2021.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 21 Jenis Makanan Berserat Tinggi untuk Bantu Kesehatan Tubuh, Nomor 17 Tak Terduga
Militer beralasan bahwa kudeta itu dilakukan karena adanya indikasi kecurangan oleh Aung San Suu Kyi untuk memenangkan Pemilu 2020. Hal itu memicu terjadinya demostrasi antikudeta.
Tak hanya Suu Kyi, begitu dia dipanggil, militer Myanmar juga turut melakukan penahanan terhadap sejumlah pejabat sipil di negara tersebut.
Namun, aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan tindak kekerasan dari tentara Myanmar hingga menimbulkan korban jiwa.