Bukan Sinovac Bukan Juga Sputnik V, Ini Vaksin Covid-19 yang Disepakati Uni Eropa untuk Digunakan

- 20 Desember 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/

SEPUTAR LAMPUNG - Penggunaan vaksin diyakini bisa membantu masyarakat bisa 'berdamai' dengan pandemi virus corona.

Sejumlah negara telah memesan bahkan sudah membeli vaksin Covid-19 yang akan digunakan di negaranya.

Dari sekian banyak vaksin yang telah melalui uji klinis, ada sejumlah nama vaksin yang mengemuka.

Sinovac asal China misalnya. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang akan menggunakannya.

Sebanyak 1,2 juta dosis telah tiba di tanah air yang akan diikuti oleh kloter-kloter berikutnya.

Baca Juga: Cara Blokir Kendaraan Bermotor Secara Online Agar Tak Kena Pajak Progresif, Lakukan 6 Langkah Ini!

Sinovac memang bukan satu-satunya vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Ada 5 vaksin lain. 

Sementara itu, negara-negara yang tergabung di Uni Eropa ternyata tidak memilih Sinovac. Tidak juga Sputnik V yang juga sempat mengemuka beberapa waktu lalu sebagai salah satu kandidat vaksin terkuat.

Beberapa negara Uni Eropa ternyata akan menggunakan vaksin Pfizer dan akan mulai disuntikkan mulai tanggal 27 Desember 2020.

Jenis vaksin Pfizer ini beda dengan yang akan digunakan di Indonesia. Indonesia telah menerima kiriman vaksin dari Sinovac China.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Mendaftar Program PIP Kemendikbud, Cara Aktivasi Hingga Pencairan Dana Rp1 Juta

Kesepakatan negara-negara Uni Eropa itu diambil setelah mereka mengakui ketinggalan dengan negara Inggris dan Amerika Serikat perihal vaksinasi.

Sebagaimana dilansir dari Antaranews, Ketua Komisi EU Ursula von der Leyen mengatakan Austria, Jerman dan Italia akan menyuntikkan vaksin COVID-19 mulai 27 Desember 2020.

Namun, khusus Belanda menerapkan kebijakan berbeda. Belanda memilih menunggu hingga 8 Januari untuk meluncurkan program vaksinasi mereka. Alasannya, perlunya kepercayaan dalam proses tersebut.

"Di Jerman kami akan mulai, jika persetujuan datang sesuai rencana, pada 27 Desember. Negara-negara lain di EU ingin dapat memulai dan ingin memulai dari 27 Desember," kata Menteri Kesehatan Jens Spahn sebagaimana dikutip dari Antaranews, Jumat 18 Desember 2020.

Baca Juga: Review dan Harga Xiaomi Mi 10T dan 10T Pro, Cuma Beda Rp 1 Juta Tapi Speknya Luar BiasaBaca Juga: Review dan Harga Xiaomi Mi 10T dan 10T Pro, Cuma Beda Rp 1 Juta Tapi Speknya Luar Biasa

Jerman dan anggota EU lainnya telah menunggu Badan Obat Eropa/European Medicines Agency (EMA) untuk menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan obat AS Pfizer dan mitranya BioNTech.

Di sinilah bedanya, Pfizer berasal dari perusahaan obat di Amerika Serikat, sementara Indonesia memilih menggunakan produk vaksin daru sinovac China.

Von der Leyen mengkonfirmasi jadwal yang direncanakan untuk dimulainya inokulasi untuk 450 juta warga Uni Eropa. Yakni pada 27, 28 dan 29 Desember vaksinasi akan dimulai di seluruh Uni Eropa.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Semarangku dengan judul "Beda dengan Indonesia, Uni Eropa Sepakat Gunakan Vaksin Covid-19 Jenis Ini".

Vaksinasi juga akan dimulai di Austria pada 27 Desember 2020. Petugas medis dari pelajar, pensiunan dokter, apoteker dan tentara sedang dirancang untuk kampanye vaksinasi COVID-19 Eropa dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara di Inggris, sudah ada sekitar 140.000 orang telah menerima suntikan tersebut.***(Endro/Semarangku)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Semarangku (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah