Untuk Pertama Kali, Paus Fransiskus Menyebut Muslim Uighur 'Dianiaya'

- 24 November 2020, 09:40 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. / /Instagram @fransiscus/

SEPUTAR LAMPUNG - Simpati dunia untuk Muslim Uighur terus berdatangan, kali ini datang dari Paus Gereja Katolik Roma Vatikan, Paus Fransiskus.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah buku berjudul "Let Us Dream: The Path to A Better Future". Dalam buku tersebut termuat pernyataan  Paus Fransiskus yang menyebut Muslim Uighur di Tiongkok sebagai orang yang 'teraniaya'.

Paus Fransiskus juga mengatakan pandemi Covid19 harus mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan secara permanen menetapkan pendapatan dasar universal.

Baca Juga: Wow, Viral Lamaran Mewah di Luwu Utara, Uang Panai Mencapai Rp300 Juta

Paus secara garis besar berbicara tentang perubahan ekonomi, sosial dan politik, yang menurutnya diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan setelah pandemi berakhir dalam buku yang terdiri dari 150 halaman itu ditulis oleh penulis biografi Austen Ivereigh. Buku ini sendiri akan mulai dijual pada 1 Desember 2020.

"Saya sering memikirkan orang-orang yang teraniaya: Rohingya, Uighur yang malang, Yazidi," kata Paus Fransiskus di bagian buku itu, seperti dikutip Seputar Lampung dari Reuters, Selasa, 24 November 2020.

Sebelumnya, Paus pernah berbicara tentang Rohingya yang telah melarikan diri dari Myanmar, dan pembunuhan Yazidi oleh ISIS di Irak. Namun ini menjadi kali pertama kali dia menyebut-nyebut orang Uighur.

Baca Juga: Guru adalah Profesi Surga: Ilmu yang Diajarkan Bisa Jadi Amal Jariyah yang Tak Terputus Pahalanya

Para pemimpin agama, kelompok aktivis, dan pemerintah mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi terhadap warga Uighur di Xinjiang, sebuah wilayah yang terpencil di Tiongkok. Di tempat ini lebih dari 1 juta orang ditahan di kamp-kamp.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x