Tertimbun 33 Jam, Kakek 70 Tahun Berhasil Selamat dari Gempa Turki

2 November 2020, 12:20 WIB
Gempa Turki. /Twitter.com/@DaryonoBMKG

SEPUTAR LAMPUNG - Seorang kakek berusia 70 tahun berhasik dievakuasi oleh tim penyelamat dari puing-puing bangunan di Turki barat pada Minggu pagi, 1 November 2020, setelah terkubur di bawah reruntuhan selama 33 jam, usai gempa kuat mengguncang pantai Aegea di Turki dan pulau-pulau Yunani.

Pria yang diketahui bernama Ahmet Citim itu berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan pemukiman "Riza Bey", salah satu dari 20 bangunan tempat tinggal yang runtuh saat gempa.

Gempa yang mengguncang Pantai Aegea Turki dan Yunani itu terjadi pada Jumat, 30 Oktober 2020 sore.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 2 November 2020 :Elsa Hamil, Saksikan Hanya di RCTI

Dikutip SEPUTAR LAMPUNG dari Reuters, Jumlah korban tewas dilaporkan meningkat menjadi 51 orang. 49 orang diantaranya meninggal di kota pesisir Izmir, sementara dua remaja tewas di pulau Samos, Yunani.

Para pejabat mengatakan 20 bangunan hancur di distrik Bayrakli Izmir, yang sedang berada dalam proses transformasi perkotaan, karena kurangnya ketahanan gempa.

Turki yang dilintasi garis patahan memang rawan terjadigempa bumi. Tercatat, pada 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di Turki barat laut.

Baca Juga: Jadwal Trans TV Senin 2 November, Bioskop Hari Ini : Tracers dan Patient Zero

Gempa bumi Jumat, yang menurut Kandilli Institute di Istanbul berkekuatan 6,9 magnitudo, berpusat di Laut Aegea, timur laut Samos.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan 885 orang terluka, 15 di antaranya kritis.

Semenatra itu, Inci Okan, gadis yang berusia enam belas tahun, terperangkap selama 17 jam di bawah reruntuhan gedung sama dengan Ahmet Citim.

Seperti halnya Ahmet Citim, Inci Okan bersama dengan anjingnya berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Kumpulan Doa Pembuka Rezeki yang Halal Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan anggota Tim Penyelamat Medis Nasional (UMKE) Edanur Dogan mengunjungi Okan di rumah sakit.

Petugas darurat Dogan memegangi tangan remaja putri itu sementara tim penyelamat mengangkat puing-puing di atasnya.

"Saya sangat senang. Syukurlah ayah saya tidak ada di rumah. Ayah saya tidak akan muat di sana. Saya kecil. Saya pendek jadi saya bisa muat dan begitulah cara saya diselamatkan. Kami tinggal di rumah bersama anjingku. Kita berdua baik-baik saja, " kata Okan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Baca Juga: Jadi Lumbung Cabai, Desa di Lampung Ini Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pengairan

Okan berjanji akan memainkan biola untuk Erdogan setelah keluar dari rumah sakit.

"Aku akan memainkan biola untukmu, aku janji," ujarnya. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler