Kewalahan Tangani Covid-19 di Negaranya, 7 Menteri Kesehatan Ini Mengundurkan Diri dari Jabatannya

30 September 2020, 15:25 WIB
Menteri Kesehatan New Zealand, David Clark, yang mengundurkan diri di masa pandemi. /David Clark MP/



SEPUTAR LAMPUNG – Banyak negara kelimpungan menangani wabah Covid-19. Termasuk negara-negara besar dengan sistem kesehatan yang sebenarnya sangat baik dibanding negara lain kebanyakan.

Dalam konteks negara, Menteri Kesehatan adalah tangan kanan presiden yang bertangggung jawab untuk menangani masalah wabah ini.

Beberapa menteri kesehatan di sejumlah negara ternyata kewalahan menghadapi pandemi yang tak kunjung mereka. Beberapa di antara mereka memilih mengundurkan diri.

Dalam konteks budaya politik, mundur seorang pejabat saat merasa tidak mampu mengemban tugasnya dengan baik, bisa dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat yang merasa malu dan gagal.

Baca Juga: Indonesia Tengah Kembali Diguncang Gempa, Getaran Terasa dari Palu Hingga Donggala

Sehingga, ia merasa perlu meletakkan jabatan dan amanah tersebut dengan harapan nantinya akan ditangani oleh orang yang lebih tepat dan mampu.

Dikutip Seputar Lampung dari Portal Jember dalam artikel berjudul “7 Negara yang Menteri Kesehatannya Mengundurkan Diri Akibat Kewalahan Tangani Pandemi Covid-19", berikut 7 negara yang menteri kesehatannya mengundurkan diri terkait pandemi Covid-19:

1. Brasil

Menteri Kesehatan Brasil, Nelson Teich, memutuskan mundur dari jabatannya hanya beberapa minggu setelah ia diangkat menjadi menteri.

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengritik Teich yang dinilainya terlalu segan untuk membuka kembali perekonomian di masa pandemi.

Saat menggelar konferensi, Teich menyampaikan ucapan terima kasih untuk Bolsonaro yang menawarinya posisi sebagai menteri namun ia tidak menjelaskan alasan pengunduran dirinya.

Baca Juga: Perlu Tahu! 6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Saat Berhubungan Suami Istri

2. Chile

Menteri Kesehatan Chile, Jaime Manalich, mengundurkan diri ketika negaranya dihantam oleh pandemi Covid-19.

Manalich mundur dari jabatannya di tengah kontroversi mengenai jumlah kematian resmi akibat Covid-19 di Chile.

Keputusan Manalich ini diumumkan secara resmi oleh Presiden Chile, Sebastian Pinera.

3. Ceko

Adam Vojtech, Menteri Kesehatan Ceko, beberapa hari yang lalu mengumumkan pengunduran dirinya setelah hampir tiga tahun menjabat.

Vojtech mundur sebagai menteri kesehatan di tengah meningkatnya kritik atas penanganan kasus Covid-19 yang kian melonjak di Ceko.

“Saya ingin menciptakan ruang untuk solusi baru dalam penanganan pandemi virus corona,” ujar Vojtech saat konferensi pers.

Baca Juga: Diminta Menggantikan Kotak Kosong, Tukang Sapu di Rusia Ini Justru Kalahkan Petahana dalam Pilkada

4. Belanda

Menteri Kesehatan Belanda, Bruno Bruins, memutuskan untuk mengundurkan diri saat Belanda masih dilanda wabah Covid-19.

Sebelumnya, Bruins sempat pingsan usai berdebat tentang penanganan krisis. Bruins mengatakan, ia membutuhkan istirahat karena kelelahan.

Ketika Bruins memutuskan untuk mundur, pihak pemerintah tidak menyampaikan alasan dari keputusan Bruins tersebut.

5. Selandia Baru

Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark, mengundurkan diri setelah serangkaian kesalahan pribadi yang ia lakukan terkait pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Clark melanggar kebijakan lockdown dan menyalahkan pejabat kesehatan atas penyimpangan perbatasan.

Usai menuai kemarahan dari masyarakat, Clark memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Terduga Pelaku Vandalisme Mushala di Tangerang Berhasil Diringkus Polisi

6. Pakistan

Zafar Mirza, Menteri Kesehatan Pakistan, mengundurkan diri dari jabatannya beberapa waktu yang lalu.

Pengunduran diri Mirza diputuskan ketika Pakistan tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Akhir-akhir ini Pakistan memperlihatkan tren penurunan kasus Covid-19 yang dijelaskan para kritikus terjadi karena pengujian yang juga rendah.

7. Polandia

Menteri Kesehatan Lukasz Szumowski yang menjadi tokoh utama dalam perjuangan melawan pandemi di Polandia telah mengundurkan diri.

Szumowski merupakan seorang dokter dan ahli jantung. Setelah mundur, Szumowski mengatakan ia ingin kembali menjalani profesi sebagai dokter.

Sebelum mundur, Szumowski berhadapan dengan kasus Covid-19 yang kian meningkat di Polandia serta tuduhan bahwa perusahaan milik saudara laki-lakinya menerima jutaan dana bantuan pemerintah selama krisis.***(Lulu Lukyani/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler