Apa Itu Juneteenth dan Bagaimana Sejarahnya? Simak Penjelasan Hari Libur di Amerika Serikat

21 Juni 2022, 13:12 WIB
Sejarah Juneteenth di Amerika Serikat. /Larry White dari Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Juneteenth atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi adalah hari libur Amerika Serikat yang memperingati pengumuman penghapusan perbudakan di negara bagian Texas pada tahun 1865.

Juneteenth atau Hari Kebebasan lebih merujuk kepada emansipasi ras Afrika-Amerika di seluruh Amerika Serikat.

Istilah kata Juneteenth berasal dari gabungan kata June dan Nineteenth dan diakui sebagai hari libur di kebanyakan negara bagian.

Baca Juga: 10 LINK Twibbon HUT Kota Cimahi ke-21 pada 21 Juni 2022 dan Beragam Kata Ucapan Hari Jadi Penuh Doa

Juneteenth adalah "hari libur sebagian" yang berarti bahwa perkantoran tidak tutup, tetapi sebagian dari para pegawainya dapat mengambil cuti secara gratis.

Para siswa tidak terpengaruh dengan hari ini karena mereka sudah menjalani liburan musim panas.

Hari libur ini telah menyebar ke berbagai negara bagian lain dengan sedikit perayaan, bahkan telah menyebar ke negara lain.

Pada Mei 2013, 43 negara bagian AS dan Distrik Kolumbia telah mengakui Juneteenth sebagai hari libur mereka.

Baca Juga: Profil Jhonny van Beukering, Eks Striker Timnas Indonesia yang Kini Jadi Penjaga Pintu Kelab Malam di Belanda

Lantas bagaimana sejarah Juneteenth? Berikut ini sejarah Juneteenth yang telah dilansir dari laman www.britannica.com:

Pada 1 Januari 1863, di tengah Perang Saudara, Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi.

Dokumen tersebut dibuat seolah-olah membebaskan semua orang yang diperbudak di Konfederasi, bekas negara bagian AS yang telah memilih presiden antiperbudakan sebagai alasan untuk memisahkan diri dari Union.

Namun, ternyata Proklamasi Emansipasi tidak mengakhiri perbudakan Amerika dan juga tidak pernah dimaksudkan untuk melakukannya.

Negara-negara bagian utara di mana perbudakan legal, seperti Missouri dan Delaware, tidak diharuskan untuk mengakhiri praktik tersebut.

Baca Juga: Puluhan Massa Datangi Rumah Yusuf Mansur Tagih Soal Kepastian Program Investasi Batu Bara Miliknya

Kemudian juga orang-orang Black Northern yang bebas tidak diberikan hak kewarganegaraan Amerika.

Sementara di negara selatan, proklamasi dimaksudkan sebagai hadiah dan hukuman.

Jika negara yang memisahkan diri memilih untuk kembali ke Uni sebelum 1 Januari, itu tidak harus membuat perbudakan ilegal, jika menolak untuk kembali sebelum tanggal itu, maka pada tanggal itu orang-orang yang diperbudak akan dinyatakan bebas.

Namun, tidak ada negara bagian yang memilih untuk kembali, sehingga insentif tersebut terbukti gagal.

Mengetahui itu, warga Konfederasi tidak lagi mengakui otoritas Lincoln sebagai presiden, dan sebaliknya menyerahkan kepada Presiden Konfederasi Jefferson Davis.

Kemudian para pemilik budak selatan tidak merasa berkewajiban untuk mengikuti perintah Lincoln.

Baca Juga: Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK di PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Dicari Loker bagi Pria dan Wanita

Orang-orang yang diperbudak di Selatan yang dibebaskan oleh Proklamasi Emansipasi menjadi bebas dengan paksa, baik dengan pembebasan diri atau dengan intervensi dari pasukan Union.

Batasan proklamasi menjadi sangat jelas pada 19 Juni 1865, hari ketika orang-orang yang diperbudak di Texas mengetahuinya untuk pertama kali, sekitar dua setengah tahun setelah dikeluarkan.

Pada saat itu Perang Saudara praktis telah berakhir. Berita di abad ke-19 tentu berjalan lambat. Texas khusunya mengalami kendala.

Lebih dari satu dekade sebelum tahun 1865, jenderal postmaster AS mengeluhkan fakta bahwa negara bagian (bersama dengan sebagian besar Amerika Barat Daya) tidak mungkin dijangkau melalui kapal uap, kereta api, atau jalan tol.

Lambatnya pemberitaan di Texas dikarenakan surat dikirim melalui kereta pos atau moda transportasi yang lambat.

Baca Juga: Inilah 6 Kebjikan Kemdikbudristek untuk Guru Honorer yang Ikut Seleksi PPPK pada 2022, Masa Kerja Dinilai

Peristiwa tersebut membuat sejarawan bertanya-tanya bagaimana proklamasi itu disimpan dari orang-orang Texas yang diperbudak begitu lama.

Meskipun bukti untuk teori-teori ini belum ditemukan, masing-masing kemungkinan memiliki inti kebenaran.

Bagaimanapun, kenyamanan dan ekonomi mungkin sangat dihargai atas kehidupan orang-orang yang kebebasannya dipertaruhkan.

Akan tetapi, yang perlu diketahui pasti adalah bagaimana berita itu akhirnya disampaikan.

Pada 19 Juni 1865, Mayor Jenderal Gordon Granger tiba di Galveston, Texas, dengan sekitar 2.000 tentara Union dan membawa pesan bahwa perbudakan tidak akan lagi ditoleransi di negara bagian.

Sejak tahun 1866, peringatan hari itu dikenal sebagai Juneteenth, kombinasi dari Juni dan 19, telah dirayakan sebagai akhir simbolis dari perbudakan Amerika.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Britannica.com

Tags

Terkini

Terpopuler