Vape yang memiliki kandungan nikotin, dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung untuk melindungi organ paru-paru. Terdapat juga kandungan bahan tambahan berupa asetil yang menyebabkan penyakit bronkiolitis obliterans atau paru-paru popcorn (popcorn lung).
Selain itu, vitamin E-asetat pada beberapa jenis vape juga diduga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang disebut e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI), yang menyebabkan nyeri dada dan sesak napas hingga dapat berakhir dengan gagal napas.
- Membahayakan jantung
Nikotin yang diserap melalui aliran darah, dapat merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormone adrenal, sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
- Menyebabkan gangguan pada janin
Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif mauoun pasif dapat membahayakan janin dalam kandungannya.
Sebab, paparan zat berbahaya dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin. Paparan nikotin dari vape juga dapat mengganggu perkembangan otak serta memengaruhi daya ingat pada anak-anak.
- Meningkatkan risiko terkena kanker
Kandungan formaldehida pada vape, bersifat karsinogenik. Sehingga apabila dihirup dalam jangka waktu yang lama, dapat memicu munculnya sel kanker.