Bucin Resmi Masuk dalam KBBI, Apa Kepanjangan dan Artinya? Simak Sejarah Lahirnya Kata 'Budak Cinta'

- 17 Oktober 2022, 18:20 WIB
Ilustrasi cinta.
Ilustrasi cinta. /Freepik/rawpixel.com/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Sebutan bucin seringkali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Seringkali sebutan ini disematkan kepada seseorang yang mengalami perubahan besar saat menjalani hubungan percintaannya.

Banyak orang yang menyadari dan merasa cocok dengan sebutan itu. Namun, ada juga orang yang merasa tidak terima apabila disebut sebagai bucin oleh teman-temannya.

Kata bucin, mulai ramai digunakan beberapa tahun belakangan. Sebenarnya apa sih, arti kata bucin? Dan siapa sih yang pertama kali mempopulerkan kata itu?

Kata bucin pertama kali dipopulerkan pada 2015 oleh Jovial da Lopez dan adiknya Andovi da Lopez di kanal YouTube SkinnyIndonesian24.

Baca Juga: Sudah Cair BSU Tahap 6 2022 ke Rekening BRI, BNI, Mandiri, BSI, BTN Jika Ada Tanda Ini, Cek Namamu di Sini

Saat melakukan promosi terkait film dengan judul Bucin, Jovial sempat mengungkapkan bahwa sebutan itu disematkan padanya karena ia terlalu cinta dengan pasangannya. Bahkan, sampai rela meninggalkan teman-temannya demi sang pacar.

Kata bucin yang kemudian menjadi booming pada tahun 2019, sempat menduduki peringkat teratas pada pencarian google. Hingga sempat dijadikan film pada tahun 2020 oleh Jovial dan Andovi dengan disutradari Chandra Liow.

Pada Okober 2021, kata bucin sebagai akronim yang ramai dugunakan oleh kaum muda, akhirnya secara resmi masuk kedalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indoneia) dengan arti budak cinta.

Apabila diartikan dengan kata budak, yang berarti pelayan. Maka, kata bucin juga dapat didefinisikan sebagai seseorang yang setia dan rela berkorban dalam bentuk apapun untuk pasangan yang ia cintai.

Baca Juga: Waspada! Ini Tanda Jantung Tidak Sehat, Cek Sebelum Terlambat, Ini Solusinya menurut dr. Zaidul Akbar

Menurut penelitian, diungkapkan bahwa kemungkinan seorang pria maupun wanita menjadi bucin yaitu pada masa awal berhubungan sekitar kurang dari tiga bulan.

Seseorang yang menjadi bucin, dapat disebabkan oleh dua faktor menurut sains:

1. Faktor Kimia

Ketika seseorang mengalami jatuh cinta, maka akan diproduksi hormone dopamine pada otak secara massif yang dapat membuat seseorang merasa candu akan cinta, seperti halnya pecandu narkoba.

Hal ini juga dapat menjelaskan bagaimana seseorang yang sedang jatuh cinta akan terus merasa Bahagia dengan hal yang dia lakukan dengan pasangannya. Dan akan merasa puas apabila dapat menyenangkan pasangannya.

2. Faktor Psikologis

Seseorang yang menjadi bucin dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya. Apabia seseorang memiliki harga diri rendah ataupun keadaan emosional yang lemah, maka besar kemungkinan ia menjadi budak cinta atau bucin.

Orang yang dikatakan bucin seringkali memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Rela melakukan apapun untuk mendapatkan hati pasangannya.

- Seringkali sulit meluangkan waktu untuk teman-teman atau orang disekitarnya.

- Pintar menggoda lawan jenis (gombal), untuk menarik perhatian orang yang disukainya.

Baca Juga: Ada Baju Adat, Ini Aturan Baru Kemdikbud Ristek tentang Pakaian Seragam Sekolah Siswa SD, SMP, dan SMK

Menjadi seorang bucin, seringkali menimbulkan konsekuensi atau dampak negatif apabila dilakukan Beberapa dampak negatif yang dapat timbul apabila menjadi seorang bucin diantaranya adalah: munculnya kritik dari orang sekitar, mengesampingkan tujuan hidup karena terlalu fokus pada pasangannya, hingga terluka secara psikologis.

Mencintai memanglah sebuah anugrah, dan tentu saja itu adalah hal yang baik. Namun, apapun yang dilakukan berlebihan, tidak akan berdampak baik bukan? Jadi, walaupun kadang “cinta itu buta” tapi jangan sampai kehilangan logika ya.***(Syaalma Difatka)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Berbagai Sumber KBBI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah