“Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami.”
فَخَانَتَاهُمَا
“Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya,”
فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
“tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah,”
Bahkan ketika masuk neraka tidak bisa belakangan, kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
“dan dikatakan (kepada kedua istri itu), ‘Masuklah kalian berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahrim[66]: 10)
Bukan karena mentang-mentang istrinya Nabi nanti belakangan aja, tidak begitu, tapi bareng-bareng dengan yang lain. Karena mereka syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.