Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga dari api neraka jahanam.”
Ini menunjukkan seorang kepala rumah tangga (suami) berusaha untuk mendakwahi anak dan istrinya. Dia tidak boleh egois, yang penting saya sendiri shalih, tidak begitu.
Tapi dia ditugaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendakwahi anak istrinya. Namun kalau anak istrinya tidak beriman, maka dia lepas tanggung jawab, yang penting dia sudah berusaha.
Makanya setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan tentang kisah istri Nabi Nuh ‘alaihissalam dan istri Nabi Luth ‘alaihissalam.
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ
“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth.”
Kita tahu dua-duanya adalah seorang Nabi.
كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ