SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak isi teks puisi Hari Ayah 12 November 2022 paling menyentuh hati untuk ucapan maaf kepada Ayah di momen spesial, lengkap dengan link twibbon keren.
Apa Anda sudah memberikan kado spesial untuk Ayah tercinta di momen hari ayah yang jatuh pada 12 November 2022?
Kado spesial bisa berupa barang atau suatu tindakan yang paling berkesan untuk Ayah, misalnya puisi yang ditulis bersamaan dengan kartu ucapan sebagai pelengkap kado.
Tidak hanya kado, hal lainnya yang bisa diberikan untuk Ayah dapat berupa gambar twibbon dengan foto bersama Ayah, setelah itu di share ke sosial media, seperti WA, FB, IG atau Twitter.
Cara tersebut paling efektif dan mampu membuat Ayah senang, serta bahagia memiliki seorang anak yang perhatian dan berbakti kepada orang tua.
Puisi merupakan tulisan yang mengandung pesan mendalam dan bagi siapa saja yang memaknai pesan tersebut akan hanyut dalam perasaan, baik senang maupun sedih.
Selain itu, puisi juga memiliki jawaban dari setiap pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh siapapun dan lewat puisi semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik atau sebaliknya merupakan kejutan yang membuat seseorang mengingat suatu masa yang telah lampau atau sekarang.
Dalam rangka menyambut hari ayah yang diperingati setiap tanggal 12 November, pastinya membutuhkan referensi contoh puisi agar bisa merangkai kata-kata untuk diucapkan langsung kepada sang Ayah.
Berikut, kumpulan puisi Hari Ayah Nasional 12 November 2022 bertemakan Ayah berisi tentang perjuangan dan pengorbanan seorang ayah untuk anaknya, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari beragam sumber, yakni:
1. Rindu Untuk Ayah
Karya: Rayhandi
Malam ini tanpa bintang di langit
Hanya hitam yang bertasbih di sana
Sama seperti hatiku yang sedang hitam
Gersang tanpa hangat pelukan ayah.
Angin masih datang dengan cara sama
Memanjat setiap pucuk ranting hingga ulu hati
Aku di sini beku bagai pucat tanpa warna
Di sini aku masih merindukan sosokmu ayah.
Ayah aku sangat merinduimu
Merindukanmu dengan cara diam bisu kata
Ayah engkau teramat jauh di mata
Untuk menyentuhmu saja aku harus melihat langit.
Doa kukirim untuk rasa rindu ini
Kujadikan ia penawar segala rasa asa
Kugenggam ia hingga putih
Ayah masihkah kau disana?
Ayah malam ini kukirim sepucuk rindu
Rindu yang telah uban kusimpan di laci hati
Kutitip ia pada angin malam yang beku
Semoga pucuk rinduku sampai di jasadmu.
Baca Juga: Inspirasi Kado untuk Peringatan Hari Ayah 12 November 2022, Berikan Hadiah Spesial Kepadanya
2. Ayah, Sayangilah Aku
Karya: Rayhandi
Aku lahir suci bagai putih
Tanpa tahu dosaku
Tanpa tahu salahku
Tanpa tahu apapun.
Aku ingin di sayangi
Wahai ayah mengapa engkau teramat tega
Tega mencampakkanku dan bunda demi wanita lain
Mengapa? apa karena kami miskin?
Tuhan tahu jalan takdirku
Termasuk saat aku di permainkan oleh kehidupan
Di buang oleh laki laki bernama ayah
Aku hancur bagai laksa tanpa bentuk.
Semoga suatu hari nanti saat aku mati
Engkau bisa bahagia karena saat aku mati
Telah kubersumpah pada diriku untuk membawamu ke jahanam
Karena dosamu padaku, terlebih pada bundaku.
3. Perjamuan Petang
karya Joko Pinurbo
Dua puluh tahun yang lalu,
ia dilepas ayahnya di gerbang depan rumahnya.
“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.
Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang.”
Dua puluh tahun yang lalu
ia tak punya celana yang cukup pantas untuk dipakai ke kota.
Terpaksa ia pakai celana ayahnya.
Memang agak kedodoran, tapi cukup keren juga.
“Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai celanaku hilang.”
Senja makin menumpuk di atas meja.
Senja yang merah tua.
Ibunya sering menangis memikirkan nasibnya.
Ayahnya suka menggerutu,
“Kembalikan dong celanaku!”
Haha, si bangsat akhirnya datang.
Datang di akhir petang bersama buku-buku yang ditulisnya di perantauan.
Ibunya segera membimbingnya ke meja perjamuan.
“Kenalkan, ini jagoanku.”
Ia tersipu-sipu.
Saudara-saudaranya mencoba menahan tangis melihat kepalanya berambutkan gerimis.
“Hai, ubanmu subur berkat puisi?” Ia tertawa geli.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Ide Kegiatan Hari Ayah Nasional 12 November 2022, Aktivitas Seru dan Anti Mainstream
Di atas meja perjamuan jenazah ayahnya telentang tenang berselimutkan mambang.
Daun-daun kalender beterbangan.
“Ayah berpesan apa?” Ia terbata-bata.
“Ayahmu cuma sempat bilang, kalau mati ia ingin mengenakan celana kesayangannya: celana yang dulu kaupakai itu.”
Diciumnya jidat ayahnya sepenuh kenangan.
Tubuh yang tak butuh lagi celana adalah sakramen.
Celana yang tak kembali adalah testamen.
“Yah, maafkan aku. Celanamu terselip di tetumpukan kata-kataku.”
Berikut kumpulan twibbon dengan tema Hari Ayah Nasional 12 November 2022 yang dilansir Seputarlampung.com dari Twibbonize.
Download Twibbon Hari Ayah Nasional 12 November 2022: KLIK DI SINI
Itulah ulasan singkat mengenai kumpulan puisi Hari Hari Ayah Nasional, lengkap dengan link twibbon keren untuk dibagikan pada momen atau event di tanggal 12 November 2022.***