Terdampak Pandemi Covid-19, Ekspor Kopi Sumatera Utara Tahun 2020 Anjlok

- 7 Januari 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi kopi.
Ilustrasi kopi. /pixabay.com/JillWellington

SEPUTAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir setahun terakhir telah memberi dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Salah satu yang sangat terpukul adalah mereka yang bergerak di bidang ekspor. Produk tidak bisa dikirim karena banyak negara melakukan penguncian wilayah atau lockdown.

Gagal ekspor membuat volume dan nilai ekspor anjlok. Salah satunya dirasa oleh petani kopi asal Sumatera Utara atau Sumut.

Baca Juga: Kabar Baik, 11.952 UMKM di Lampung Tengah Dapat Rp1 Juta, Untuk Mereka yang Tidak Dapat BPUM

Volume dan nilai ekspor kopi Sumatera Utara pada 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2019, yakni tinggal 53.585 ton dengan nilai devisa 259,114 juta dolar AS.

"Pada 2019 volume ekspor kopi Sumut mencapai 61.676 ton senilai 337,293 juta dolar AS," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Kamis, 7 Januari 2021.

Baca Juga: Kekerasan Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi, Sri Mulyani: Tenang, Akan Ada BLT Khusus IRT!

Penurunan volume dan nilai ekspor tersebut dampak pandemi COVID-19 yang melanda secara global termasuk negara importir terbesar kopi Sumut seperti Amerika Serikat, Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok.

Saidul menyebutkan, ekspor kopi Sumut terbanyak tetap jenis arabika.

Ekspor kopi arabika melalui Pelabuhan Belawan pada 2020 berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) mencapai 49.031 ton senilai 237,054 juta dolar AS.

Ekspor arabika di 2020 turun dibandingkan 2019 yang mencapai 58.674 ton senilai 327,580 juta dolar AS.

Baca Juga: Besok Abu Bakar Ba’asyir Bebas, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Perlakuan Khusus"Jenis arabica selalu mendominasi ekspor kopi Sumut sejalan dengan semakin sedikitnya produksi robusta," katanya.

Saidul Alam tidak bisa memprediksi ekspor kopi Sumut tahun 2021 dengan alasan masih ada pandemi COVID-19 yang mengganggu perdagangan.

"Harapannya volume dan nilai ekspor kopi membaik kembali di 2021, walau sedikit ragu karena pandemi COVID-19 masih ada," ujarnya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah