Network
SEPUTAR LAMPUNG - Kasus Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya, memunculkan klaster-klaster baru yang sebelumnya dianggap cukup aman dari paparan Covid-19.
Salah satunya adalah klaster sekolah. Akibat dari munculnya klaster baru ini, jumlah siswa dan guru yang terpapar Covid-19 menunjukkan tren kenaikan yang mengkhawatirkan.
Berita mengenai siswa dan guru yang terinfeksi virus corona, di mana di antaranya ada yang meninggal dunia, membuat Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) atau dikenal dengan Perhimpunan Guru akhirnya buka suara.
Perhimpuna Guru mencatat ratusan siswa/mahasiswa dan puluhan guru terkonfirmasi positif covid-19 dalam periode 22 November-6 Desember 2020.
Baca Juga: Apapun Formasinya, Pastikan Anda Memenuhi Syarat Umum dan Menyiapkan Dokumen CPNS 2021 Berikut Ini!
Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, koordinator P2G Satriwan Salim mengatakan, dalam catatan data yang dihimpun P2G selama 2 pekan terakhir, sejak 22 November-6 Desember 2020, terdapat 12 kasus terbaru siswa/mahasiswa dan guru positif Covid-19. 8 dari siswa dan 4 dari guru.
Beberapa kasus di antaranya 179 siswa SMK Negeri Jawa Tengah di Kota Semarang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus terungkap setelah ada siswa menunjukkan gejala Covid-19, kemudian dilakukan Tes Swab massal. Sekolah juga dikatakannya sempat melakukan pembelajaran tatap muka.
Contoh lainnya, sebanyak 238 mahasiswa/i Politeknik Transportasi Darat di Kabupaten Tabanan, Bali, terkonfirmasi positif Covid-19 setelah Tes Swab. Sebagai kampus berasrama, para taruna/i ini baru selesai melaksanakan masa pengenalan kampus.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Klaster Sekolah Bermunculan, Siswa dan Guru Banyak Tertular Covid-19".
