Network
SEPUTAR LAMPUNG - Berjalan satu tahun masa pemerintahan di periode dua, posisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi kian terdesak.
Banyak kritik dan protes ditujukan untuk sejumlah kebijakannya yang dianggap kontroversial dan kurang berpihak pada rakyat.
Tak hanya itu, isu kudeta juga menguat sehingga PDIP sebagai partai pendukung bahkan mengingatkan agar presiden hati-hati terhadap kemungkinan manuver orang-orang di sekitarnya termasuk pembantu terdekatnya.
Situasi yang dihadapi Indonesia saat ini juga membuat tantangan pemerintahan Jokowi semakin berat. Pandemi yang berlangsung hampir setahun ini membuat kerja pemerintah menjadi lebih berat.
Baca Juga: Ultimatum untuk Habib Rizieq dan FPI, Doni Munardo: Denda Rp100 Juta Jika Buat Kerumunan Lagi
Baca Juga: KPK Kian Keropos, Satu per Satu Pegawai Mundur, Akankah Pemberantasan Korupsi Hanya Tinggal Cerita?
Dengan sejumlah masalah dan tantangan itu, langkah Jokowi menjadi semakin terjal dan bukan tidak mungkin akan mengalami nasib sama seperti Presiden Kedua RI, Soeharto.
Krisis Ekonomi dan desakan publik menjadi kondisi yang bisa disejajarkan dengan situasi ketika penguasa 32 tahun ini mengakhiri periode jabatannya.
ketidakpuasan atas beberapa kebijakan menjadi pemicunya, di antaranya RUU KPK yang dituduh mempreteli kekuatan KPK dan RUU Cipta Kerja yang tidak berpihak kepada rakyat.
