SEPUTAR LAMPUNG - Dalam satu bulan terakhir, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat tiga relawan Jokowi dalam Pilpres sebagai komisaris BUMN.
Hal ini makin menguatkan dugaan publik terkait dengan anggapan adanya bagi-bagi jabatan di tubuh BUMN.
Posisi komisaris BUMN pun sejak lama sering kali dianggap sebagai motif balas budi.
Dikutip dari RRI, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan Komisaris di PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI.
Baca Juga: 20 Kutipan dari Para Tokoh Nasional untuk Hari Pahlawan, Mulai Bung Tomo Hingga Soekarno
Tindakan ini langsung menuai kritikan dari Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon. Ia menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk obral jabatan.
"Ayo siapa lagi yang belum dapat jatah komisaris BUMN?" kritik Fadli Zon di akun Twitternya, Selasa, 3 November 2020.
Dalam perombakan tersebut, Erick Thohir kembali gaet eks tim sukses Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019, yakni Kristia Budiyarto sebagai komisaris independen.
Baca Juga: Bukan Tanpa Gejala! Waspadai 8 Tanda Stroke Berikut Ini, Salah Satunya Pusing Tiba-tiba
Keputusan ini pun makin menguatkan dugaan publik terkait dengan anggapan adanya bagi-bagi jabatan di tubuh BUMN.