Jeong menambahkan bahwa kematian mungkin akibat syok anafilaksis, reaksi alergi yang serius terhadap imunisasi, meskipun penyelidikan epidemiologi dan otopsi masih berlangsung.
Korea Selatan saat ini sedang melaksanakan program vaksinasi flu nasional, di mana 8,36 juta orang telah menerima suntikan. Total sekitar 12,97 juta orang telah divaksinasi.
Sebagian besar dari sembilan kematian terjadi pada individu berusia 65 atau lebih atau dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Namun, salah satu korban tewas adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang meninggal dua hari setelah ditembak. Selain kematian, setidaknya 431 orang menunjukkan respons abnormal setelah menerima suntikan termasuk reaksi lokal, alergi, dan demam.
"Kami merasa menyesal atas keprihatinan orang-orang atas suntikan flu gratis dan melihat situasi dengan serius," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip pada jumpa pers. "Tapi pertama-tama, kita harus mencari tahu penyebab pasti dari kematian baru-baru ini."***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)