“Memang tidak semua dana itu berdasarkan iuran, tapi ada juga sumbangan atau dana hibah dari Pemerintah, pihak swasta, dan kaum muslimin yang tidak berdomisili di Desa Seresam. Sedangkan untuk tenaga kerja merupakan warga Desa Seresam, terkecuali untuk pekerjaan yang membutuhkan kemampuan atau skill tertentu,“ tambah Saqowi.
Senada dengan Kepala Desa Seresam, Ketua Pembangunan Masjid Darussalam, H Parlasja melalui Bendahara Pembangunan, Heriyanto, ketika dikonfirmasi wartawan di kediamannya mengatakan, dengan adanya iuran sebesar Rp1000 per hari bagi setiap kepala keluarga (KK) dan setiap satu hektar kebun produktif yang dimiliki oleh warga Desa Seresam, panitia pembangunan masjid menerima hasil iuran dengan kisaran Rp37 juta setiap bulannya.
Baca Juga: Warga Lampung Timur Dikejutkan Munculnya Buaya di Sungai Kota Agung
Dana iuran itu terkumpul berasal dari yang dipungut langsung kepada warga dan juga dana yang sudah terkumpul secara sistematis bagi anggota KKPA di Kopsa Usaha Manunggal.
“Saat ini pembangunan mesjid itu sudah menghabis dana sekitar Rp8,3 miliar. Pembangunan saat ini terfokus pada pembangunan tempat wudhu dan toilet yang diperkirakan bisa manghabiskan dana Rp350 juta,” katanya.
“Sedangkan untuk pembangunan halaman dan taman mesjid, masih menjadi rencana jangka panjang setelah tempat wudhu dan rumah marbot masjid selesai,” tambah Heriyanto.***(Makhaludin/Fix Pekanbaru)