Usai Dituduh Jadi Aktor Intelektual, SBY Tagih Pemerintah Ungkap Dalang Demo Tolak Omnibus Law

- 14 Oktober 2020, 10:15 WIB
Presiden RI Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).*
Presiden RI Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).* /Pikiran Rakyat

SEPUTAR LAMPUNG - Nama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menjadi pembicaraan saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang menyebabkan kerusuhan pada Kamis 8 Oktober 2020.

Tuduhan tak mengenakkan itu menyebutkan SBY adalah orang yang menggerakkan dan membiayai aksi unjuk rasa.

Hal itu membuat pendiri Partai Demokrat ini bereaksi keras. Dengan lantang, SBY menyatakan tuduhan itu fitnah yang tidak berdasar.

Sebenarnya bukan sekali ini SBY dituduh menjadi aktor intelektual aksi demonstrasi. Namun kali ini, SBY yang dikenal sebagai presiden yang suka curhat, nampaknya cukup terpukul dan sedih.

Baca Juga: Pasar Merespon Positif, Saham BRI Syariah Melonjak Drastis Usai Merger Bank Syariah Diumumkan

“Saya dituduh seperti itu nda baik, nda baik kalau negeri kita subur fitnah, hoaks tuduhan-tuduhan tidak berdasar,” ujar SBY dalam sebuah video pada Chanel YouTubenya, Senin 12 Oktober 2020 sebagaimana diberitakan oleh Jurnalgaya.com dalam artikel "SBY Tagih Airlangga Hartarto, Luhut Panjaitan, dan BIN Ungkap Dalang Demo Tolak Omnibus Law".

Ia mengatakan, tuduhan membayar peserta demonstrasi bukan saja memfitnah dirinya, tetapi juga telah menghina kaum buruh dan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi tersebut.

“Elemen masyarakat yang melakukan unjuk rasa di mana-mana, kalau dianggap ditunggangi oleh saya, digerakkan, dikasih uang, mereka juga terhina,” ucap SBY.

Baca Juga: Bahasa Jawa dan Sunda Mendunia, Jadi Mata Kuliah Tambahan di Sejumlah Universitas di China

Terkait hal itu, ia menyarankan agar Pemerintah menyebut siapa dalang yang membiayai aksi demonstrasi tersebut, seperti yang diklaim oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan serta Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut SBY, jika pemerintah tidak menyebut siapa aktor yang membiayai aksi demonstrasi tersebut, maka nanti akan disebut bahwa negara telah menyebar hoax.

“Yang paling baik adalah tanyakan kepada beliau-beliau itu, siapa yang dimaksud aktor yang menunggangi, yang menggerakkan dan membiayai itu. Kalau tidak ada kejelasan, ini ga baik rakyat saling curiga,” ujar SBY.

“Jadi lebih baik disebutkan siapa yang menunggangi, membiayai, menggerakkan kalau tidan nanti dibilang negara melakukan hoax. Ini tidak bagus, karena kita harus percaya pada pemerintah kita,” tandasnya.***(Muhammad Rasya/Jurnal Gaya)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah