Isu PKI Kembali Mencuat, Anak DN Aidit Ungkap Sejumlah Versi G30S PKI yang Tenggelam dalam Sejarah

- 1 Oktober 2020, 07:45 WIB
Anak DN Aidit Nyatakan G30S/PKI Sudah Mati : Enggak Mungkin Ada Sebuah Partai Komunis Bisa Hidup.
Anak DN Aidit Nyatakan G30S/PKI Sudah Mati : Enggak Mungkin Ada Sebuah Partai Komunis Bisa Hidup. /Instagram @hccjawabarat



SEPUTAR LAMPUNG – Peristiwa G30S PKI telah terjadi 55 tahun lalu namun hingga saat ini, tragedi berdarah itu masih menjadi perbincangan publik.

Dalam peristiwa itu, 7 orang perwira tinggi TNI AD gugur dengan cara yang sangat mengenaskan. Bagian ini yang seringkali menjadi bagian utama saat masyarakat mengenang kembali salah satu sejarah paling berdarah bagi bangsa Indonesia.

Selain para korban, peristiwa G30S PKI juga mengingatkan kita pada sosok Dipa Nusantara Aidit alias DN Aidit yang dianggap sebagai epicentrum pemberontakan G30S/PKI. Orang yang bertanggungjawab atas pemberontakan yang melibatkan partainya.

Kekejaman PKI kala itu seringkali dijadikan sebagai pengingat agar di masa sekarang kita tak memberi ruang baginya untuk hadir kembali.

Baca Juga: Dikenang Sepanjang Masa, Ini 7 Jenderal Indonesia yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI

Terkait dengan hal tersebut, sebagaimana diberitakan Zona Jakarta sebelumnya dalam artikel berjudul “Anak DN Aidit Nyatakan G30S/PKI Sudah Mati : Enggak Mungkin Ada Sebuah Partai Komunis Bisa Hidup", salah satu anak Aidit yakni Ilham Aidit menjelaskan jika partai ayahnya sudah mati, tidak akan bisa hidup lagi di Indonesia karena pasti akan langsung dilibas oleh aparat.

Ilham mengatakan sejak tragedi berdarah 1965 silam tak akan ada ruang bagi Komunis hidup di Indonesia.

"Saya pikir enggak mungkin ada sebuah Partai Komunis bisa hadir, saya enggak bisa bayangkan, kalau partai itu dideklarasi saja hari pertama langsung dikepruk, orang yang mendaftar pun mungkin enggak ada, jadi enggak ada logika bahwa Partai Komunis di Indonesia itu bisa kembali hidup," ungkapnya sebagaimana dikutip zonajakarta.com dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Club dan Pikiran Rakyat, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Mengenang G30S PKI, Berikut Sejumlah Fakta yang Berhasil Diungkap CIA dari Tragedi Berdarah Tersebut

Menurut Ilham ada beberapa versi mengenai peristiwa itu.

"Saya ingin menyampaikan bagaimana sih sebaiknya kita melihat peristiwa G30S PKI. Selalu orang melihat dari sisi hari-h, sisi terbunuhnya para jenderal. Sejarawan sebut ada empat sampai enam versi, orang selalu tertarik pada peristiwa itu," jelasnya.

Ilham juga menyebut adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam proses terjadinya G30S/PKI.

"Peristiwa itu masih kontroversial, siapa dalangya, bagaimana keterlibatan Amerika, ada yang menyebutnya bahwa Aidit adalah dalang tunggal, ada yang menyebut Suharto lah sebetulnya mengambil banyak keuntungan tentu dia melakukan itu semua, bahkan ada yang menyebutnya Soekarno, ada begitu banyak versi, kontroversial," imbuhnya.

Baca Juga: Pasca OTT, Dua ASN Pemprov Lampung Ditetapkan Sebagai Tersangka oleh Polresta Bandarlampung

Bahkan lanjut Ilham, ada beberapa peristiwa yang terjadi usai adanya G30S/PKI.
"Yang tidak kontroversialnya itu apa, adalah peristiwa yang mengikutinya, dampak dari peristiwa itu tidak kontroversial. Dampak dari peristiwa itu ada lima fragmen kalau beberapa orang bilang," jelas Ilham.

Akan tetapi peristiwa-peristiwa itu ditelan oleh sejarah dan tak banyak diketahui orang, kata Ilham.
 

"Jadi saya bisa katakan bahwa ada lima fragmen yang cukup dahsyat dan juga menjadi peristiwa kelam bangsa Indonesia yang tidak pernah dicatatkan dalam sejarah. Yang tercatat dalam sejarah hanya hari-h," tegasnya.

"Sehingga generasi muda tidak pernah belajar bahwa ada peristiwa kelam, bukan hanya pada hari-h tapi dari dampak dari perstiwa itu," pungkas Ilham.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x