Inilah Pidato HUT RI ke 78 Terbaru, Lengkap Link Download Logo dan Twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023

- 19 Juli 2023, 20:00 WIB
Teks pidato HUT RI ke 78 terbaru, lengkap link download logo dan twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023.
Teks pidato HUT RI ke 78 terbaru, lengkap link download logo dan twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023. /freepik.com/freepik

Dan sepatutnya kita pun berterima kasih pada tokoh keturunan Arab, Faradj bin Said bin Awak Martak. Pedagang kelahiran Yaman Selatan ini dengan berani menyediakan rumahnya di Pegangsaan Timur No 56 sebagai lokasi proklamasi kemerdekaan RI.

Lantas siapa yang mempermasalahkan kepahlawanannya I Gusti Ngurah Rai, Untung Suropati, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari karena agamanya? Bibit jiwa kita adalah bibit tepo sliro, bibit andarbeni, bibit paseduluran.

Pancasila sebagai dasar Republik adalah harga mati. Tidak bisa ditawar dan harus kita tanam sedalam-dalamnya di Bumi Pertiwi. Pancasila inilah sebagai induk semangnya negara ini, yang di dalamnya bersemayam ajaran-ajaran agama: Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kong Hu Chu dan Kristen. Yang di dalamnya bersemayam spirit-spirit berasaskan kebudayaan Nusantara.
Kalaulah sistem pemerintahannya pernah berubah, toh akhirnya jiwa-jiwa yang telah menyatu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote tidak bisa dipisahkan.

Sejarah mencatat, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 sistem pemerintahan sempat berganti menjadi Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.

Baca Juga: Keutamaan dan Keberkahan Bulan Muharram: Menggali Amalan-Amalan hingga Anjuran Minum Susu Putih

Namun akhirnya sejak 17 Agustus 1950 Tanah Air ini kembali tegak berdiri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sampai kapan? Seperti ungkapan Bung Karno, “Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi.”

Bung Karno mengatakan, “Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan gotong-royong.

Gotong-royong adalah pembantingan – tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjuangan bantubinantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!”

Tekad kebersamaan, senasib sepenanggungan inilah yang terus kita emban untuk menghadapi zaman. Sejak dilahirkan Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya bencana alam, korupsi, konflik sosial, gerakan separatisme dan radikalisme.

Belum lagi tantangan modernisasi yang bergerak seiring dentang jam. Jangan lagi ada niatan mengganti ideologi bangsa, jangan lagi ada ungkapan, “Ah kamu. Batak, ah kamu Irian, ah kamu Bugis, ah kamu Sunda, ah kamu Madura, ah kamu Jawa.” Jangan lagi ada. Perbincangan kita harus melompat jauh ke depan.

Bangsa Cina dan India telah bergerak menuju Bulan, bangsa Amerika telah bersiap membangun perumahan di Mars. Meski saat ini kita belum mampu, jangan biarkan anak-anak kita hanya jadi penonton atas keberhasilan bangsa lain. Kita siapkan mereka saat ini, kita bekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan semangat toleran, agar mereka juga bisa sampai ke Bulan, ke Mars, dan Galaksi lain.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah