Ibnu Zaid dan Qotadah berkata bahwa pada malam lailatul qadar hanya ada kebaikan saja, tidak ada kejelekan hingga terbit fajar. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 611).
4. Pada malam tersebut ditetapkan takdir, ajal dan rezeki
Ketika menafsirkan ayat terakhir, Ibnu Katsir membawakan perkataan Qotadah dan ulama lainnya bahwasanya pada lailatul qadar diatur berbagai macam urusan. Ketika itu ajal dan berbagai rezeki ditetapkan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam ayat lainnya:
فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ ٤ [ الدخان:4]
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”, [Ad Dukhan:4]
5. Keselamatan dan rahmat bagi yang menghidupkan Lailatul Qadar di masjid
Asy Sya’bi berkata mengenai ayat,
سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥ [ الـقدر:5]
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. [Al Qadr:5]