Naskah Kultum atau Ceramah Ramadhan 2023 Terbaru, Tema: Menjaga Diri dari Maksiat dengan Puasa

- 21 Maret 2023, 20:15 WIB
Kultum atau ceramah Ramadhan 2023 tentang menjaga diri dari maksiat dengan puasa di bulan suci Ramadhan
Kultum atau ceramah Ramadhan 2023 tentang menjaga diri dari maksiat dengan puasa di bulan suci Ramadhan /Timur Weber/ pexels

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut materi Kultum atau ceramah Ramadhan 2023 tentang menjaga diri dari maksiat dengan puasa di bulan suci Ramadhan.

 

Memahami manfaat dari puasa Ramadhan 1444 H, Insyaallah para jamaah akan lebih bersemangat dalam beribadah khususnya puasa.

Salah satunya dengan megikuti agenda rutin Kultum atau ceramah di bulan Ramadhan 2023. Biasanya diselenggarakan di musholla atau masjid setempat.

Baca Juga: NASKAH Khutbah Jumat Singkat Terbaru 24 Maret 2023, Bertajuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H

Dengan adanya materi Kultum atau ceramah Ramadhan 2023 diharapkan dapat mempermudah siapa saja penceramah atau ustadz dalam menyampaikan informasi sepuatar agama dan juga menebar kebaikan kepada jamaah.

Ada banyak tema yang bisa diangkat sebagai materi kultum atau tausiyah singkat, misalnya tentang menjaga diri dari maksiat dengan puasa di bulan suci Ramadhan.

Berikut naskah lengkap kultum dengan tema " Menjaga Diri dari Maksiat dengan Puasa di Bulan Suci Ramadhan.", seperti dikutip Seputarlampung.com dari laman khotbahsingkat.com.

Kaum muslimin jamaah shalat isya dan insyaallah akan dilanjutkan shalat tarawih yang dirahmati Allah.

Baca Juga: Jadwal TV Trans 7 Hari Ini, 22 Maret 2023: Jam Tayang Jejak Si Gundul, On The Spot, hingga Lapor Pak

Puasa merupakan ibadah yang harus dijalani dengan kesabaran yang ekstra. Ketahanan dalam menjaga diri dari beragam hal yang membatalkan sahnya puasa atau menggugurkan pahalanya tentu harus diperkuat.

Fisik yang kuat dan jiwa yang bersih menjadi modal penting dalam menjalani ibadah ini. Dua hal tersebut juga tanpa disadari dilatih saat melakukan rukun Islam ketiga ini.

Puasa merupakan ibadah yang harus dijalani dengan kesabaran yang ekstra. Ketahanan dalam menjaga diri dari beragam hal yang membatalkan sahnya puasa atau menggugurkan pahalanya tentu harus diperkuat.

Sebab, orang berpuasa diwajibkan untuk menahan lapar dan dahaga. Pun laku-laku maksiat dan perkara negatif sangat dilarang. Sebab, selain menambah dosa, hal tersebut juga dapat menggugurkan pahala puasa.

Baca Juga: Contoh Ceramah Singkat dan Kultum Ramadan Terbaru, Tema: 5 Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Ramadan

Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw menegaskan bahwa puasa merupakan tameng sekaligus benteng pertahanan penting dari segala perbuatan buruk, hingga panasnya api neraka.

وأخرج أحمد، والنسائي عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: الصيام جنة

Artinya, Imam Ahmad dan Imam an-Nasai meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda, “Puasa adalah tameng.”

 

Imam Ahmad bin Hajar al-Haitami atau yang dikenal Imam Ibnu Hajar menulis dalam kitabnya yang berjudul Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyyatis Shiyam, bahwa junnatun berarti perlindungan atau penutup.

Maksudnya, puasa tersebut dapat menjadi pelindung, penutup, atau benteng bagi orang yang berpuasa dari api neraka. Dalam penjelasan lain, puasa dapat melindungi orang yang melakukannya dari berbagai syahwat yang membahayakan baginya.

Baca Juga: Info Loker BUMN terbaru untuk Lulusan SMA-S1, Rekrutmen Internship Program PT Pelindo, Dapat Fasilitas Ini

Sementara itu, Al-Qadli ‘Iyadl, sebagaimana dikutip Imam Ibnu Hajar, bahwa puasa menjadi benteng dari perbuatan-perbuatan yang mengandung dosa.

Meskipun demikian, dalam hadits lain disebutkan, bahwa puasa menjadi benteng bagi orang yang melakukannya ini ternyata memiliki dua syarat.

وأحمد، والنسائي, وابن ماجه، عن عثمان بن أبي العاص: الصيام جنة من النار كجنة أحدكم من القتال مالم يخرقها بكذب أو غيبة

Artinya, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam An-Nasai, dan Imam Ibnu Majah, dari Utsman bin Abi Al-‘Ash, bahwa “Puasa merupakan benteng dari neraka, seperti benteng salah satu dari kalian dari perang, selagi benteng tersebut tidak dibakar dengan kebohongan dan ghibah.”

Baca Juga: 27 Titik Lokasi Rukyatul Hilal di Jawa Timur, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1444 H Digelar 22 Maret 2023

Hadits di atas menunjukkan bahwa puasa sebagai benteng dari neraka bagi orang yang melakukannya itu memiliki dua syarat, yakni orang tersebut tidak melakukan kebohongan dan ghibah saat menjalankannya. Sebab, dua hal tersebut dapat membakar, merusak, dan menghapus benteng tersebut.

Lebih lanjut, Imam Ibnu Hajar menegaskan, bahwa puasa yang menjadi benteng dari neraka, perbuatan dosa, hingga azab Allah merupakan puasanya orang yang selamat dari perkara-perkara maksiat, baik berupa ucapan ataupun pekerjaan. ***

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x