Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengimbau agar pejabat pajak tidak menunjukkan gaya hidup mewah mendapatkan kritikan keras dari Deddy Corbuzier.
Dalam unggahan video di akun YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 28 Februari 2023 yang berjudul "ANAK PENJAHAT, BAPAK PEJABAT‼️LOE DENGER GUE NGOMONG!", mantan mentalis ini mengatakan bahwa pernyataan Sri Mulyani tentang pejabat pajak tak boleh menunjukkan gaya hidup mewah bisa menimbulkan multitafsir.
"Kalau mengecam gaya hidup mewah dan suka pamer, yang dikecam itu 'gaya hidup mewahnya dan suka pamernya' itu salah menurut saya lho!," ungkap Deddy Corbuzier seperti dikutip dari YouTube-nya pada Rabu, 1 Maret 2023.
Baca Juga: PIP Kemdikbud 2023 Kapan Dibuka? Kuota Penerima Tersedia untuk 17,9 Juta Siswa SD hingga SMA
Menurut 'kacamata' Deddy, jika Sri Mulyani hanya mengecam gaya hidup mewah dan suka pamer kekayaan yang dilakukan baik oleh pejabat pajak maupun keluarganya, bisa menutupi sumber harta yang dimiliki oleh pejabat tersebut.
"Enggak tahu duitnya dari mana padahal gaji lu enggak segitu, lu punya itu semua mungkin dari korupsi, mungkin dari uang rakyat dan sebagainya, tapi lu enggak pamerin, tapi duitnya ada," sambungnya.
Menurut Deddy yang benar seharusnya Sri Mulyani mengimbau para pegawai pajak untuk bekerja dengan uang yang halal.
"Bangganya apa sih kalau kaya dari nipu atau ambil hak orang lain?," tanyanya.
Selain itu, menurutnya jika hanya mengecam gaya hidup mewah dan suka pamer itu bisa memberikan arti lain seperti tidak apa-apa mencuri uang rakyat.
"Nyolong deh sana, tapi jangan dikasih lihat orang-orang, gitu dong?," ujarnya lagi.
Di sisi lain, meskipun mendapatkan kritikan keras dari Deddy Corbuzier, Sri Mulyani tetap meminta para pejabat di lingkunang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menjaga azas kesopanan agar hasil kerja kerasnya bisa lebih dihargai.
Di mata Sri Mulyani, pejabat pemerintahan merupakan sosok yang tak lepas dari perhatian publik.
"Kalau Anda kelihatan mewah, bukannya Anda kelihatan keren, malah rakyat marah, dan ada juga dalam posisi defensif gitu kan," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari PMJ News.
"Tapi kita kan manusia yang decent juga, kita juga manusia biasa yang ingin hidup kita, kerja kita juga dihargai secara baik," lanjutnya.
Sri Mulyani menilai para pejabat, terutama mereka yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus membatasi gaya hidupnya agar tidak menimbulkan persepsi negatif di mata masyarakat. Sebab, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah itu dipengaruhi tingkah laku.
"Menurut saya asas kepatutan, kepantasan itu bukan sesuatu yang berlebihan, karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan itu dari tingkah laku kita juga," tuturnya.
Dia bahkan mengimbau agar jajaran Kemenkeu bisa menjalani dan menikmati hidup dengan cara yang lebuh sederhana.
"Jadi meskipun [harta kalian] itu dapatnya dari uang halal, dapat belinya dari gaji kamu dan [misal] 'bu saya kepengen sedikit relaks'. Ya udahlah, relaks nya sekarang enggak usah naik motor gede, jalan kaki aja sama saya muter-muter Senayan itu sehat, makan di bubur ayam itu juga sehat," pintanya.
Adapun gaya hidup para pegawai pajak makin disorot publik pasca terjadinya penganiayaan terhadap David.
Di mana David dianiaya oleh anak eks pejabat pajak Kanwil Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo yakni Mario Dandy Satriyo.
Mario Dandy Satriyo sendiri diketahui kerap memamerkan gaya hidup mewah di akun media sosialnya.***
