Ini Isi Teks Sumpah Pemuda, Lengkap Sejarah, Logo, Link Twibbon, dan Ucapan Selamat HSP, 28 Oktober 2022

- 17 Oktober 2022, 21:10 WIB
Isi teks Sumpah Pemuda, lengkap dengan sejarah, logo, link twibbon, dan ucapan selamat untuk Hari Sumpah Pemuda.
Isi teks Sumpah Pemuda, lengkap dengan sejarah, logo, link twibbon, dan ucapan selamat untuk Hari Sumpah Pemuda. /disarpus.tasikmalayakab.go.id/

Pada saat itu sumpah pemuda sangatlah penting dan sangat dihargai oleh setiap kalangan pemuda maupun pemudi, sehingga banyak yang menyelenggarakan event atau pertunjukkan untuk mengenang momen tersebut.

Namun, pada masa saat ini, para pemuda-pemuda sangatlah sedikit mengetahui apa arti sumpah pemuda yg sesungguhnya, mulai dari sejarah, nilai-nilai yang terkandung, makan, tujuan hingga isi dari teks sumpah pemuda.

Dilansir Seputarlampung.com dari bdkmakassar.kemenag.go.id, berikut sekilas sejarah sumpah pada 28 Oktober.

Jika menilik sejarah yang ada, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain. Pada saat memperingati 5 tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohammad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanah Air.

Baca Juga: Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda ke 94 dan 17 Twibbon HSP untuk Dibagikan pada 28 Oktober 2022

Namun saat itu yang dimaksud Tanah Air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera. Belum termasuk Indonesia. Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda, karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda.

Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926 diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama (Kongres Pemuda I).

Bahkan pada tahun itu pun kesadaran itu belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda. Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian.

Pada 1928 Moh. Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku dan itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda.

Ketika Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemuda II) diselenggarakan pada 1928, bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah