Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Pilot Capten Boy Awalia meninggal dunia di pesawat Citilink QG 307 rute Surabaya-Ujung Pandang, 15 menit setelah mengudara.
Hal itu menyebabkan pesawat kembali ke Bandara Juanda, Surabaya, dan mendarat darurat.
Diketahui pesawat Citilink QG 307 berangkat pagi ini, Jumat, 22 Juli 2022 sesuai jadwal yakni pukul 06.00 WIB.
Namun, baru 15 menit mengudara, Humas Bandara Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan pihaknya mendapatkan permintaan report emergency landing dari Citilink QG307.
Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Anak Nasional 2022 Lengkap dengan 25 Link Twibbon, Penuh Makna dan Doa
"Karena pilot incapacity (sakit di atas pesawat). Pesawat take off 06.10 dan mendarat kembali pukul 06.56 WIB,” ungkap Yuristo dikutip dari PMJ News.
Berdasarkan keterangan pers Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai, berikut kronologi kejadiannya.
Pertama, penerbangan Citilink QG307 rute Surabaya ke Ujung Pandang diberangkatkan sesuai jadwal pada pukul 06.00 WIB.
Setelah kurang lebih 15 menit mengudara, penerbangan tersebut kembali mendarat di Surabaya dikarenakan pilot mengalami darurat kesehatan.
Baca Juga: Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle Gugur, Tinggalkan Seorang Istri dan Anak yang Masih Balita
Pilot Capten Boy Awalia sempat ditangani oleh pihak dokter di rumah sakit terdekat.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot dinyatakan telah meninggal dunia.
Almarhum Pilot Capt. Boy Awalia akan diterbangkan langsung pada hari ini dari Surabaya menuju Jakarta dan jenazah akan disemayamkan di Jakarta.
Jika dilihat dari akun Instagramnya, Pilot Capten Boy Awalia (Alm.) dikenal sebagai sosok yang sederhana, sayang keluarga, dan religius.
Saat ini, penerbangan Citilink QG 307 rute Surabaya-Ujung Pandang telah diterbangkan kembali pada pukul 10.46 WIB.
Baca Juga: Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal usai Dirundung Temannya, Sempat Dipaksa Setubuhi Kucing
Pihak Citilink Indonesia telah mengganti pesawat dan seluruh kru demi memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Setelah mendarat darurat, penanganan dilakukan oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Yuristo memastikan, saat ini penumpang pesawat telah diterbangkan kembali ke Makassar.***
