Pesawat Garuda Indonesia Terbakar di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, 22 Orang Meninggal pada 7 Maret 2007

- 5 Maret 2022, 18:20 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. /Pixabay/Nel Botha

SEPUTARLAMPUNG.COM - Peristiwa pesawat Garuda Indonesia meledak dan terbakar di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, terjadi lima belas tahun yang lalu saat mendarat tidak sempurna di bandara tersebut.

Pesawat Garuda Indonesia melayani rute Jakarta-Yogyakarta, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.00 WIB dan rencana akan mendarat di Yogyakarta pada pukul 06.55 WIB.

Saat ingin mendarat, kejadian tidak terduga, menimpa Pesawat Garuda Indonesia hingga terbakar saat mendarat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

Baca Juga: LOKER! 19 Formasi Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK, S1-S2 di SMA Pradita Dirgantara sampai 16 Maret 2022

Sebagai informasi, pesawat Garuda Indonesia GA-200 dengan register PK-GZC jenis B 737-400 ini dibuat tahun 1992 oleh Boeing Company dan bergabung dengan armada Garuda sejak 2002.

Pada saat itu, pihak kepolisian tengah mengusut apa yang menyebabkan Pesawat Garuda Indonesia meledak dan terbakar.

Sebelum terbakar, pesawat GA-200 sempat mengalami beberapa kali oleng dan membentur landasan Adisutjipto Yogyakarta, kemudian terlempar jauh ke luar landasan pada Rabu pagi, 7 Maret 2007.

“Setelah mendarat, pesawat terlihat tidak terkendali, terus meluncur, hingga ke ujung landasan dan menabrak batas pagar bandara sebelah landas dan pacu sebelah timur,” ucap General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bambang Sugito, sebagaimana dikutip, seputarlampung.com dari Antara News pada 5 Maret 2022.

Baca Juga: Jadwal Pekan ke-6 Liga Futsal Profesional, 5-6 Maret 2022: Link Nonton Live Streaming Halus FC vs Black Steel

Sementara itu, korban tewas dalam kecelakaan pesawat GA-200 di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, mencapai 22 orang tewas dan 112 lainnya selamat.

Salah satu korban meninggal dari insiden pesawat GA-200 di Bandara Adi Sucipto, yaitu mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Kusnadi Hardjosumantri.

Beberapa tokoh lainnya juga menjadi korban luka dalam kecelakaan tersebut, di antaranya ada Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-14, Din Syamsuddin hanya mengalami luka ringan.

Setelah insiden kecelakaan tersebut, PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara mengumumkan menutup bandara tersebut sejak 07.00 WIB, menyusul terjadinya kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-200.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x