SEPUTARLAMPUNG.COM - Penerapan hidup sehat dan gizi anak salah satunya mp-Asi menjadi salah satu fokus yang tentunya perlu diperhatikan.
Sejumlah kebiasaan menjadi tolak ukur pada beberapa pola asuh di antaranya tak hanya pemberian gizi namun juga nutrisi pada anak.
Pendampingan diperlukan guna merubah tradisi atau kebiasaan yang sudah mengakar salah satunya di Suku Asmat Papua.
Dapat diperkirakan sebagian di antaranya masih kurang memahami bagaimana cara mengolah makanan yang sehat hingga beberapa bahan pangan lokal yang sebenarnya dapat digunakan.
Pemberian makan hingga ASI secara eksklusif perlu ditingkatkan guna mengurangi gizi buruk.
National Project Manager Wahana Visi Indonesia (WVI) Hotmianida Panjaitan dalam hal ini memperhatikan pentingnya pendampingan salah satunya di Kampung Damen, Kabupaten Asmat, Papua.
Hotmianida menuturkan sejumlah kebiasaan yang mengakar pada kehidupan suku Asmat Kampung Damen, Hal ini sebagaimana dilansir dari Antaranews pada Kamis, 23 Juni 2022.
Dapat dilihat dari beberapa hal pada pemberian makanan, keyakinan bahwa anak yang belum bisa berjalan di atas tanah tidak boleh diberi makan daging-dagingan hingga pemberian ASI secara eksklusif yang tidak terlalu tinggi.
Oleh sebab itu, beberapa di antaranya seperti mp-ASI, pemahaman melalui bahan pangan lokal guna untuk kebutuhan anak perlu ditingkatkan.
Selain itu, tampaknya pendampingan juga sangat diperlukan untuk mengajarkan cara memasak yang benar, sebab Suku Asmat suka mengkonsumsi air hujan tanpa direbus.
Menurut Hotmianida, pemerintah sudah berusaha merangkul Suku Asmat, akan tetapi beberapa hal seperti jarak yang cukup jauh, memerlukan waktu yang cukup lama.***