SEPUTAR LAMPUNG - Mudik menjadi tradisi yang begitu melekat dengan Idulfitri bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.
Tanpa mudik ke kampung halaman, lebaran terasa kurang sempurna. Apalagi jika masih ada orang tua dan keluarga di sana.
Karena itulah, saat pemerintah secara resmi melarang mudik pada 6-17 Mei, banyak warga Jakarta yang menyiasati dengan mudik lebih awal.
Ada pula yang tetap nekat mudik saat masa larangan mulai berlaku.
Besarnya animo masyarakat untuk mudik begitu besar. Di linimasi media massa akhir-akhir ini, sering kita dapati banyaknya pemudik yang nekad menerobos titik penyekatan.
Banyak yang berhasil lolos. Dan bagi mereka yang berhasil mudik dan masih ada niatan kembali ke daerah asal, khususnya Jakarta, sejumlah konsekuensi telah siap menanti.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mengatakan sebanyak 1,2 juta warga yang tetap nekat meninggalkan DKI Jakarta.
Menurut Fadil, jumlah tersebut tercatat baik sebelum pelarangan mudik dilakukan yakni 6-17 Mei maupun sesudah pelarangan mudik.