SEPUTAR LAMPUNG - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti belum lama ini kembali mengkritisi kebijakan yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo.
Susi, begitu dia dipanggil kali ini menyoroti kebijakan impor garam yang akan rencananya akan naik 42.86% dibandingkan dengan kebijakan impor garam yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Dimana pemerintah berencana untuk melakukan impor garam sebanyak 3 juta ton, naik 900 kilogram (kg) dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya yang hanya sebanyak 2,1 juta ton garam.
Baca Juga: Jual Emas Batangan Hari Ini Bisa Untung Besar, Berikut Daftar Harga Emas Antam Kamis, 22 April 2021
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 208 209 Aku Cinta Membaca : Juara Sejati
Hal itu disampaikan Susi karena merasa kasihan dengan nasib garam yang diproduksi petani garam lokal.
Susi menilai, bila wacana tersebut direalisasikan pemerintah, dia berpendapat bahwa garam yang dihasilkan oleh para petani lokal tidak akan laku seperti pada dua tahun terakhir.
"Bila Impor 3 jt Ton maka garam petani tidak akan laku lagi seperti 2 tahun terakhir," kata Susi Pudjiastuti seperti dikutip dari akun Twitter @susipudjiastuti pada Rabu, 21 April 2021.
Dibandingkan dengan mengimpor sebanyak 3 juga ton, Susi lebih menyarankan agar Presiden Jokowi mengembalikan jumlah impor garam ke angka 2,1 juta ton.
Kebijakan itu dilakukan agar garam untuk konsumsi bisa diambil pemerintah dari hasil dari para petani.
"Tolonglah Pak @jokowi ... kembalikan jumlah impor ke angka 2.1 jt ton saja.. supaya Garam konsumsi bisa memakai garam petani," ucapnya.
Mempertimbangkan kerugian yang akan didapat oleh petani, Susi tampak memohon dengan sangat agar Presiden Jokowi memikirkan nasib para petani garam.
"Mohon dipikirkan nasib mereka (petani garam). Mohon sekali.. mohon dengan sangat," ujar Susi menambahkan.
Diketahui sebelumnya, wacana impor garam sempat disoroti oleh sejumlah pihak seperti halnya wacana impor beras.
Pasalnya impor garam tersebut dilakukan dalam jumlah banyak dan diduga akan berdampak pada para petani lokal.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual tentang Major Project 2021 Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim.
Safri memperkirakan bahwa produksi garam pada tahun ini akan lebih sedikit. Maka dari itu pemerintah merencanakan akan mengimpor garam sebanyak 3 juta ton.
"Tahun ini diperkirakan 4,6 juta kebutuhannya. Sedangkan produksi dalam negeri kita itu bervariasi tergantung, tentu saja iklim. Tapi tahun ini kita diperkirakan akan kita produksi 2,1 juta, berarti kita akan impor kurang lebih sekitar kalo kita lihat di 3 juta rencana impornya," kata Safri pada 10 Maret 2021 di kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.***(Wulandari Noor/PR Depok)
Network
