Berani Beda dengan Rencana Pemerintah Pusat, Gubernur Jawa Timur Putuskan Tolak Beras Impor di Wilayahnya

- 23 Maret 2021, 07:20 WIB
Ilustrasi panen padi.
Ilustrasi panen padi. /Pixabay/david mark/

Selain itu, menurut Khofifah, harga gabah di Jawa Timur juga masih stabil di tingkat petani sehingga tidak ada masalah dalam pemasokan beras.

 

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur surplus beras akan terjadi dikarenakan sampau semester satu, luas panen dihitung dengan asumsi hingga April sebesar 974.189 hektare, dengan asumsi produksi beras sebesar 3.053.994 ton.

Baca Juga: Cek Sekarang! Jadwal Imsakiyah Lengkap untuk Wilayah Semarang Selama Bulan Ramadhan 1442 Hijriah

"Jadi berdasarkan prediksi dan hitungan kami, di Jatim akan ada surplus sekitar 902.401 ton. Berdasarkan jumlah tersebut, Jatim tidak perlu suplai beras impor," ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, saat ini Jawa Timur memiliki tok yang melimpah hingga ada tim satgas pangan keliling yang bertugas untuk menyerap pada dan beras produksi panen.

 

Selain angka yang disebutkan di atas, ada pula angka ketersediaan beras yang masih belum dihitung dengan tambahan luas panen Mei dan Juni.

Luas lahan tambahan tersebut sekitar 295.118 dengan produksi panen sebanyak 1.008.779 ton.

Tak hanya menolak impor beras untuk menjaga pasokan bahan makanan pokok warga Indonesia yang berada di Jawa Timur, Khofifah juga menenangkan warga terkait jumlah tersebut.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x