Luar Biasa, Tak Satupun Warga Baduy Terpapar Covid-19, Tetua Adat Beberkan Rahasianya

- 21 Januari 2021, 07:15 WIB
Suku Baduy Bebas Covid-19.
Suku Baduy Bebas Covid-19. /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

SEPUTAR LAMPUNG - Suku Baduy kerap menarik perhatian karena keunikan dan kekonsistenannya dalam menjadi tradisi.

Kali ini, di masa pandemi Covid-19, mereka kembali menunjukkan betapa karifan lokal mereka ternyata mampu membentengi masyarakat setempat dari paparan virus berbahaya yang telah menghebohkan dunia tersebut.

Sepuluh bulan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dikabarkan bahwa tak satupun warga Baduy yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Naskah Khutbah Januari Terbaru, Bertema Upaya Umat Berikhtiar Melalui Vaksin di Masa Pandemi Covid

Hal ini ternyata sangat terkait erat dengan kedisiplinan masyarakat adat yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten tersebut dengan tidak ke luar daerah.

"Kami mengapresiasi warga Baduy dapat mengendalikan Covid-19 itu," kata Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Iton Rustandi di Lebak, Rabu, 20 Januari 2021, seperti dikutip dari Antara.

Masyarakat Baduy lebih mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna mencegah penularan virus corona.

Bahkan, tetua adat setempat mengimbau masyarakat Baduy tidak boleh ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor, sebab di daerah itu merupakan zona merah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Naskah Khutbah Jumat, Sinopsis Hercai, Hingga Cara Atur Keuangan

Warga Baduy beraktivitas di ladang

Selama ini, kata dia, aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang-ladang untuk mengembangkan pertanian.

"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya COVID-19 agar warga Baduy mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pihaknya kini terus mengendalikan pandemi Covid-19 dengan membagikan ribuan masker di permukiman masyarakat Baduy juga melakukan penyemprotan disinfektan.

Selain itu juga mendirikan wastafel di sepanjang pintu gerbang memasuki kawasan pemukiman Baduy. Pendirian wastafel ini diharapkan warga Baduy maupun pengunjung dapat mencuci tangan menggunakan sabun.

Baca Juga: Jangan Memanggil 'Oppa' di Korut, Kim Jong Un Juga Melarang Warganya Nonton Drama Korea Selatan

Saat ini, kata dia, di wilayah kerjanya melayani enam desa dan di antaranya Desa Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati dan Cisimeut Raya.

Jumlah kasus Covid-19 di wilayah kerjanya itu tercatat sebanyak tiga orang positif, namun dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Kasus Covid-19 yang meninggal dunia itu diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka kerap kali berobat," katanya.

Warga Baduy tak boleh keluar daerah

Sementara itu, Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan masyarakat suku Baduy harus berada di wilayahnya dan tidak boleh ke luar daerah guna mencegah penyebaran virus corona.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "10 Bulan Pandemi di Indonesia, Warga Baduy Belum Ada Ditemukan Positif Covid-19".

Begitu juga warga Baduy yang merantau diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.

"Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas Covid-19 dan penjagaan diberlakukan dengan ketat dan pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," ucapnya.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x