Teks Khutbah Jumat Ramadhan 31 Maret 2023 Terbaru, Tema: Raih Kebaikan dan Keberkahan Ramadhan  

27 Maret 2023, 10:20 WIB
Khutbah Jumat Ramadhan 31 Maret 2023 Terbaru, Tema Raih Kebaikan dan Keberkahan Ramadhan   /Aziz Hasan AY/pexels

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut khutbah Jumat Ramadhan 31 Maret 2023, terbaru, jelas, dan singkat dengan tema Raih Kebaikan dan Keberkahan Ramadhan 1444 H.  

Pahami materi Khutbah Jumat terbaru hari ini 31 Maret 2023 yang bisa anda jadikan bahan materi saat tugas menjadi Khutbah Jumat.

Materi Khutbah Jumat 31 Maret 2023 memaparkan sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia dan acapkali dilakukan oleh manusia, terutama dalam keadaan mendesak dan mudah menyerah, pastinya hal yang dilakukan adalah berputus asa.

Baca Juga: Jadwal ANTV Hari Ini, 27 Maret 2023: Jam Tayang Mega Bollywood, Jodha Akbar, Imlie, hingga Nakusha

Akhir-akhir ini kita sering kali melakukan maksiat atau kesalahan baik besar atau kecil. Padahal sebelumnya kita sudah bertaubat dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan buruk itu.

Kematian sesuatu hal yang tidak bisa diprediksi oleh siapapun, bahkan kematian biasa saja menghampiri kita saat ini juga, karena mati adalah kehendak Allah SWT.

Manusia hanya bisa berikhtiar untuk lebih baik dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjauhkan segala kebathilan atau hal  yang buruk.

Hidup harus diiringi  dengan perjuangan dan melipatkan yang maha kuasa (Allah SWT), sebab mayoritas manusia kebanyakan telah menyimpang,  tidak benar atau tidak sadar

Momen bulan suci Ramadhan 1444 H-2023 M, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi seluruh Umat Muslim untuk tidak bermalas-malasan bekerja dan berupaya  meningkatkan disiplin diri dalam beribadah dan beraktifitas, karena kita melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah SWT.

Baca Juga: Bocoran Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan IPDN dan STAN 2023: Ini 3 Materi SKD yang Harus Dipelajari

Berikut khutbah Jumat yang bertema, " Raih Kebaikan dan Keberkahan Ramadhan 1444 H" sebagaimana dikutip dari laman suaramuhammadiyah.id.

Khutbah Pertama

Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal saleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Pada bulan ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Di antara keutamaan dan keistimewaan Ramadhan tersebut, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat,

Baca Juga
Shiyam Ramadhan sebagai Ibadah Individual
PRM Purwosari Mempererat Ukhuwah Islamiyah
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم ْصِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّة ِوَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ.

“Telah datang kepada kalian semua Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat (dibelenggu) dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad)

Kata berkah atau barakah atau mubarak berasal dari kata kerja yang merujuk kepada peristiwa yang terjadi pada masa lalu (fi’il madhi, past tense), baraka. Menurut Imam An-Nawawi, baraka itu artinya tumbuh, berkembang, bertambah dan kebaikan yang berkesinambungan. Ar-Raghib Al-Asfahaniy memaknai kata ini dengan ats-Tsubut (ketetapan atau keberadaan) dan tsubut al-khayr al-ilahy (adanya kebaikan Tuhan). Atau, dalam istilah Imam Al-Ghazali, barakah itu ziyadatul-khair ala kulli syai’, bertambahnya kebaikan atas segala sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), berkah diartikan dengan “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.”

Baca Juga: Asyik Cuti Bersama Lebaran 2023 Nambah 2 Hari, Pekerja Bisa Nikmati Waktu Mudik Tanpa Tergesa-gesa!

Dalam buku Durus al-‘Am, Syaikh Abdul Malik Al-Qasimi menjelaskan bahwa berkah atau barakah adalah

وَالْبَرَكَةُ هِيَ ثُبُوتُ الْخَيْرِ الْإَلَهِيْ فِي الشَّيْءِ. فَإِنَّهَا إِذَا حَلَّتْ فِيْ قَلِيْلٍ كَثَّرَتْهُ وَإِذَا حَلَّتْ فِيْ كَثِيْرٍ نَفَعَ

“Barokah adalah adanya kebaikan yang berasal dari Allah pada suatu hal. Sesuatu yang sedikit jika mendapatkan keberkahan, berubah jadi terasa banyak. Sesuatu yang banyak jika mendapatkan keberkahan, terasa sangat besar manfaatnya.”

Dari pengertiann ini saja, setidaknya ada tiga indicator bahwa sesuatu itu diberkahi. Pertama, sesuatu yang sedikit jika barakah akan terasa banyak. Umur pendek yang diberkahi adalah umur yang diisi dengan berbagai kebaikan dan menghasilkan banyak karya dan amal saleh. Imam An-Nawawi hanya berusia 43 tahun, tetapi karya-karyanya ratusan judul dan dikaji hingga sekarang oleh banyak ilmuwan dan ulama.

Harta sedikit yang penuh berkah adalah harta yang cukup dimanfaatkan untuk berbagai keperluan layaknya harta yang banyak. Ilmu yang berkah adalah ilmu yang membuahkan manfaat yang banyak bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya. Ilmu yang berkah berarti ilmu yang sedikit tapi diamalkan dalam keseharian.

Ramadhan disebut bulan penuh berkah karena di bulan Ramadhan pahala amal kebaikan dilipatgandakan. Amalan yang awalnya biasa saja menjadi luar biasa nilainya di hadapan Allah bagi yang menjalankannya. Amalan sunnah diganjar sebagaimana layaknya amalan wajib. Di bulan ini kebaikan bertambah dan bertumbuh  menjadi kebaikan yang berkesinambungan.

Baca Juga: Bantuan KJP Plus Tahap 2 Cair Lagi April 2023, Benarkah? Begini Cara Cek Nama Penerima Terbaru

Kedua, sesuatu yang berkah adalah sesuatu yang membuahkan manfaat luar biasa. Ilmu agama yang banyak dan berkah akan memberi manfaat yang mendunia dan mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Umur panjang dan berkah akan membuahkan karya-karya (amal saleh) yang monumental dan besar manfaatnya bagi masyarakat luas.

Dalam hal ini, jika amalan di bulan Ramadhan dimaksimalkan, maka ia akan mendatangkan manfaat yang besar bagi pelakunya. Hatinya akan tertata kembali. Pikirannya dibersihkan dari berbagai prasangka dan negative thinking. Ia akan lebih optimis dalam menghadapi problematika hidupnya. Karenanya, ketika Hari Raya tiba, ia akan mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan (al-faizin)

Ketiga, dikatakan berkah karena sesuatu atau keadaan itu bisa mengantarkan seseorang pada kebaikan dan menambah kebaikan atau ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Pernikahan yang diberkahi adalah pernikahan yang mendatangkan kebaikan bagi pasangan suami dan istri. Bukan hanya pada saat senang dan dalam limpahan nikmat-Nya.

Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran 2023 Resmi Dimajukan, THR PNS dan Karyawan Cair Paling Lambat Tanggal Berapa?

Namun, pada saat susah dan berkekurangan pun bisa menjadi berkah, manakala kesusahan itu menjadikan keduanya sadar dan bertaubat atas kesalahan diri mereka. Setidaknya, hal itu akan menghindarkan keduanya dari jurang kenistaan dan kemadharatan. Keluarga penuh berkah adalah keluarga yang selalu mendorong semua warga rumah tersebut untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah.

Ramadhan akan menjadi berkah bagi pelakunya, jika setelah Ramadhan ia menjadi semakin dekat dan bertakwa kepada Allah. Sebaliknya, jika setelah Ramadhan seseorang tidak mengalami perubahan apapun, maka ia patut mengoreksi diri atas puasa Ramadhannya. Jadi, pelaku manusia ikut menentukan perubahan dalam dirinya. Jika berusaha untuk selalu mendekat kepada-Nya, maka Allah pun akan lebih mendekat kepada hamba-Nya. Karenanya, tidak ada alasan lain bagi seorang muslim kecuali harus bisa meraih berkah Ramadhan. Wallahu a’lamu.

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah.id

Tags

Terkini

Terpopuler