SEPUTARLAMPUNG.COM – Masyarakat saat ini banyak yang mulai bertanya-tanya apakah di 2023 mendatang masih ada bansos yang akan diberikan, khususnya PKH dan BLT BBM.
Sebagaimana diketahui, program bansos dari pemerintah adalah salah satu harapan bagi sejumlah keluarga miskin atau kurang mampu di Indonesia yang sangat dinantikan. Terlebih PKH yang besarannya bisa mencapai Rp3 juta per tahun dan BLT BBM yang juga sangat membantu.
Pada Desember 2022 ini, bansos PKH maupun BLT BBM masih cair untuk tahap pencairan terakhirnya pada tahun ini.
Bansos PKH adalah masuk dalam bantuan sosial regular dari Pemerintah yang diberikan sepanjang tahun dan dicairkan setiap bulan melalui 4 tahap pencairan. Sedangkan BLT BBM adalah bansos yang diberikan seiring adanya kenaikan BBM beberapa waktu lalu.
BLT BBM diberikan sebesar Rp600 ribu, yang pencairannya dibagi dalam dua tahap. Tahap awal telah dilakukan sejak September 2022 dan pada Desember ini adalah pencairan BLT BBM tahap 2 dengan nominal Rp300 ribu.
Bansos yang diprediksi akan berlanjut pada 2023 adalah program bantuan sosial yang dananya berasal dari dana APBN maupun APBD, yakni Kartu Prakerja, PKH, PIP Kemdikbud, KJP Plus dan KJMU.
Sebagaimana diketahui, jelang berakhirnya Kartu Prakerja 2022, PMO Kartu Prakerja sempat menyinggung melalui unggahan di Instagram resmi @prakerja.go.id, bahwa program ini akan berlanjut di 2023 dengan skema normal.
PKH sudah berlangsung sebelum masa pandemi, dan memang merupakan program jaring pengaman sosial dari Pemerintah. Sehingga, PKH ini diprediksi masih akan diberikan pada 2023.
Kemudian, PIP Kemdikbud, KJP Plus, dan KJMU juga diprediksi masih akan dilanjutkan Pemerintah di 2023, mengingat bansos pendidikan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Dilansir Seputarlampung.com dari video di kanal YouTube DIARY PKH, disebutkan bahwa setidaknya ada empat bansos yang tidak lanjut di 2023.
Berikut daftar bansos yang diprediksi tidak akan lanjut pada 2023:
1. BLT BBM
BLT BBM diberikan oleh pemerintah karena terjadi kenaikan BBM pada 2022. Pemberiannya dilakukan dalam dua tahap yaitu bulan November dan Desember secara tunai melalui PT Pos Indonesia.
Bantuan ini telah disalurkan dengan total penerima sebanyak 20,65 juta orang. Masyarakat yang berhak menerima BLT BBM adalah mereka sudah terdaftar mendapat bantuan PKH atau BPNT.
2. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
Bantuan ini berikan karena adanya pandemi Covid-19. Kini pandemi telah berangsur mengalami tren penurunan, dan kemungkinan di 2023 tidak pandemi sudah tidak ada, sehingga bantuan ini diputuskan untuk dihentikan.
Kendati demikian, pemerintah memberikan kebijakan untuk menghapus kemiskinan ekstrim di tahun 2023-2024. Sehingga, BLT Dana Desa diganti dengan BLT miskin ekstrim.
Salah satu syarat masyarakat yang bisa mendapatkan dana BLT miskin ekstrim adalah mereka yang memiliki pendapatan dibawah Rp20.000 per hari.
3. Bantuan Subsidi Upah (BSU)
BSU adalah program Kemnaker bagi para pekerja yang memiliki upah per bulan maksimal Rp3,5 juta dan terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
BSU diberikan oleh pemerintah karena adanya kenaikan BBM dan kenaikan harga barang-barang secara global, yang membuat daya beli masyarakat menurun.
Jelang akhir 2022, belum ada tanda bahwa BSU akan berlanjut di 2023.
4. Bantuan STB
Pemerintah memberlakukan migrasi TV Analog ke TV Digital pada 2022. Pemerintah pun memberikan bantuan perangkat STB (Set Top Box) bagi masyarakat tidak mampu agar tetap bisa menyaksikan siaran TV digital.
Namun, bantuan STB ini juga diprediksi tidak akan ada lagi di tahun 2023. Karena pemberiannya telah selesai di 2022.
Demikian prediksi daftar bansos yang lanjut dan tidak lanjut di 2023, ada PKH, BSU, PIP, kartu Prakerja, hingga BLT BBM.***